Kamis, 30 Juli 2015

Kegiatan Untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Pra Sekolah

Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi antar mata dan tangan. Anak-anak memerlukan latihan-latihan khusus agar motorik halusnya terlatih. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan latihan untuk motorik halus.

1. Menggambar


Ada banyak kegiatan menggambar yang bisa dilakukan antara lain:
Pada kertas yang bervariasi, alat gambar, tempat, cara menggambar, anggota tubuh yang digunakan untuk menggambar, menggambar berkelompok, dll.

a. Bahan menggambar 

Menggambar umumnya dilakukan di kertas, namun ada juga bahan lain yang dapat dijadikan tempat menggambar:
  • Kain, 
  • Daun-daunan, 
  • tissue, 
  • kayu, 
  • batu, 
  • kulit telur, 
  • karton, 
  • kertas nasi, 
  • kertas minyak, 
  • alas karet, 
  • sandal jepit bekas, dll

b. Alat gambar yang dapat digunakan:
  • Crayon
    Menggambar  deangn crayon di kertas. Hasilnya bisa digunakan sebagai motif pada kain. Gunakan setrika yang panas untuk memindahkan motif gambar ke dalam kaos, atau kain. teknik gradasi dan teknik kerik bisa dikenalkan pada anak anak sebagai variasi.
  • Cat air
    Menggambar cat air di kertas yang ditempel pada dinding ketika basah aan menhasilkan pola yang menarik. Sebagai variasi bisa bereksperimen dengan garam, cuka dan baking soda ketika cat air masih basah. Cat air tidak harus menggunakan kuas tapi bisa menganti kuas denag daun pisang, bunga rumput dll utnuk menghasilkan aneka pola.Melukis bisa juga dilakukan denagn membuat gelembung busa, blow paint, penyemprot air, dll
  • Pensil warna biasa dan aquarel. Ada banyak teknik mengambar yang dapat dikenalkan seperti embuat tekstur garis, titik, dll. Beberapa penggaris deangn bentuk khusus juga dapat dimanfaatkan.
  • Bahan makanan seperti susu kental manis, coklat leleh, mayones, dll. Bisa dilakukan saat acara makan atau selingan makan.
  • Kapur tulis
    Jika berwarna putih kapur bisa diwarnai dengan cara merendam dalam pewarna makanan. Menggambar denagn kapur bisa dilakukan di atas kertas hitam, atau pada pinggir jalan dan paving. salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah melukis bayangan di waktu pagi dan siang di halaman rumah.
Kapur tulis, dapat dipakai menggambar di batu, aspal, kayu, dsb

c. Tempat
Ada banyak variasi tempat seperti di dinding, bagian bawah meja, dll. 

d. Bagian tubuh
Dapat mengambar dengan tangan, kaki, mulut, menempelkan pensil ke ikat kepala, punggung, dll. Telapak tangan, jari dan kaki dapat digunakan untuk membuat cap.

e. Menggambar bersama
Menggambar bersama bisa lebih mengasyikkan denagn membuat  permainan tebak gambar, menggambar bergantian, dll.

2. Bermain dengan pinset atau penjepit kue

Mengambil benda benda yang mengapung di atas air dalam baskom plastik menggunakan pinset, untuk yang lebih kecil dapat menggunakan penjepit kue yang aman dari plastik yang pinggirnya tidak tajam.

3. Bermain dengan jepit jemuran, karet, tali, penjepit kertas yang aman. Membuat ketapel mainan, menjalin tali, kepang tali, dll.
4. Permainan memasukkan kancing warna ke dalam celengan yang terbuat dari kardus bekas.
5. Permainan memasukkan manik-manik ke dalam tali

Manik-manik dan tali

6. Origami dan papercraft yang mudah
7. Mainan yang sudah jadi seperti puzzle sederhana, dll.

8. Bermain dengan spons basah duntuk melukis, membuat cap berwarna pada kertas, memindahkan air pada wadah plastik, dll.

9. Mencocokkan tutup botol selai pada tempatnya

10. Mengayak pasir atau bahan halus lainnya (bisa disesuaikan)
11. Mengaduk bahan makanan. Bisa dilakukan ketika kegiatan masak memasak
12. Bermain play dough, kanji (ooebleck), dll
13. Berkebun, menyiram tanaman, menggali, menebar biji, dll.
14. Bermain menangkap bola

15. Membuat lukisan dari  daun dan bunga
16. Bermain bowling dari barang bekas

Tips Cara Berbicara Kepada Anak Usia Pra Sekolah

Walaupun kita tidak mengeluarkan banyak tenaga ketika berbicara seperti ketika kita mencangkul tanah, tapi apa yang kita bicarakan akan berpengaruh pada lawan bicara kita dan orang lain yang mendengarkannya. Begitu hebatnya pengaruh lidah hingga kita perlu mengatur bagaimana kita berbicara. Hal yang serupa berlaku pada anak anak juga. Anak yang mendengarkan pembicaraan yang baik akan tumbuh menjadi anak yang suka berpandangan positif, berbaik sangka sehingga mendapatkan kemudahan untuk mengungkapkan ide ide dan cita citanya, berani untuk berkata beda, kreatif, dll. Berbeda denagn anak yang terbiasa mendengarkan perkataan negatif, dia akan cenderung memandang negatif apa yang telah dan akan dihadapinya, menutup diri dan mudah putus asa. Itu sebabnya ada banyak cara yang dapat dilakukan agar kita dapat membuat pembicaraan yang baik kepada anak untuk melatih diri kita sendiri dan untuk masa depan anak kita.

http://www.cliparthut.com/lonely-emotion-clipart.html

Anak anak pada usia pra sekolah antara 2-5 tahun (belum mumaiyiz) mengalami hal yang lebih buruk lagi. Mereka belum memiliki cara berfikir logis yang sempurna sehingga sulit untuk memahami perkataan lawan bicaranya. Namun intonasi, cara berbicara  yang buruk dan kasar dapat membuat mereka menjadi sedih, menutup diri atau putus asa. Pada anak usia pra sekolah ini kita dapat berbicara bukan hanya dengan kata kata tapi dengan rasa seperti dengan pelukan, gendong, dan lain lain.

Ada beberapa cara yang dapat diusahakan untuk menjaga agar kita dapat berbicara dengan baik pada anak usia pra sekolah antara lain:

  • Tunjukkan perhatian sebesar besarnya pada anak ketika berbicara. Caranya bervariasi, jika nyaman, kita dapat melakukan sedikit kontak fisik atau kontak mata seperti meletakkan tangan pada bagian pundak, menepuk lembut kepala, menyebut nama anak  metika terjadi kontak mata dan lain lain. Anak yang diperhatikan dengan baik akan memberikan respon yang baik juga.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan tidak terlalu panjang karena kemampuan berbicara anak yang masih terbatas agar anak mengerti yang kita bicarakan.
  • Berikan kata kata yang spesifik bukan yang umum seperti: Pakailah kaus kaki mu lalu sepatumu, bukan" ayo bersiap siap"atau .. "Jalanlah perlahan lahan" bukan "jalannya hati hati" (pada anak saya ini dijawab denagn "jalannya nggak ada hatinya... ")
  • Bicarakan hal hal yang penting saja dan tunjukkan dengan nada suara dan tindakan yang tepat. Jangan terlalu banyak memberikan pujian dan juga cacian agar puji dan caci menjadi lebih bermakna.
  • Setelah berbicara, tunggu dan perhatikan reaksi. Untuk beberapa anak reaksinya agak lambat. Jangan jawab sendiri pertanyaan yang sudah diberikan agar anak belajar memberikan respon. Menjawab sendiri pertanyaan kita akan membuat anak sibuk dengan pikirannya tanpa memperhatikan yang kita bicarakan.
  • Katakan apa yang dapat dilakukan, bukan yang tidak. Agar anak dapat membuat pilihan dari kata kata tersebut dengan baik.
  • Berikan semangat jangan meruntuhkan semangat agar anak dapat terus belajar dan mencoba.
  • Kurangi sedapat mungkin kata kata negatif (seperti: Gunakan pensil yang ada dikotak pensil berwarna biru, bukan :jangan gunakan pensil itu.) agar anak juga tidak mudah membuat kata kata negatif dan berpandangan negatif terhadap segala sesuatu.
  • Berikan pilihan yang mengarahkan seperti: "Mau cuci muka sendiri atau sama ibu?"  tapi bukan " kamu mau cuci muka nggak?" (dia bisa berkata tidak). Atau "kamu mau apa sekarang?" (dia bisa membuat pilihan yang tidak ada dalam pikiran kita seperti ingin langsung makan kue).
  • Gunakan larangan seperlunya agar bermakna. Larangan baru diberikan jika sudah dalam ambang batas seperti membahayakan keselamatan anak, merugikan orang lain, melanggar aturan yang sudah ditetapkan bersama, dll. Ketika kita melarang atau menegurnya, tunjukkan kalau kita tidak suka dengan perbuatannya, bukan tidak suka dengan dirinya agar dia berpandangan positif dengan larangan dan mengerti bahwa larangan diterapkan untuk kebaikan kita semua, bukan karena kita tidak suka dengannya.
  • Untuk anak yang sudah  mengerti perkataan lawan bicaranya, coba kita latih sedikit demi sedikit untuk belajar memahami instruksi. Jika anak kesulitan melakukan sesuatu, jangan langsung membantunya, gunakan kata kata yang sederhana dan jelas untuk mempermudah apa yang akan dilakukannya, jangan langsung turun tangan dan mengambil alih pekerjaannya. Jika sudah tidak mampu lagi, barulah kita turun tangan. Ini dapat meningkatkan kemampuannya untuk belajar memahami perintah secara verbal dan melaksanakannya.
  • Ajarkan anak anak untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya lewat perkataan bukan dengan menangis atau merengek. Carikan juga solusi dari masalahnya dan buatlah hiburan yang bermanfaat agar anak tidak mudah putus asa.
  •  
    Walaupun kecil, cara berbicara ini akan memberi pengaruh pada anak anak apalagi jika hal ini dilakukan terus menerus setiap hari. Semoga anak anak terbentuk menjadi pribadi yang kuat, memiliki pandangan positif, tidak mudah menyerah dan terus semangat untuk belajar meningkatkan kemampuannya.

Minggu, 26 Juli 2015

Tahu Belum Tentu Mengerti- Pelajaran dari Bloom's Taxonomy

Salah satu pernyataan klasik yang sering diucapkan oleh banyak orang tentang belajar adalah belajar tapi mengapa tidak faham, tidak mampu menyelesaikan masalah, dsb. Memang proses belajar tidak semudah yang kita kira. Belajar bukan hanya pergi sekolah, membaca buku pelajaran, mengerjakan soal dan selesai. Ada banyak proses yang harus dijalani dalam belajar dan terkadang proses itu sangat memakan waktu, membutuhkan banyak kesabaran dan banyak pekerjaan untuk dapat memahami dan menerapkan suatu pelajaran dalam kehidupan.

Jika kita membaca buku atau hadir dalam suatu seminar, yang kita lakukan adalah mengumpulkan informasi. Setelah mendapatkan informasi belum tentu kita mampu mengingat seluruh informasi tersebut. Hanya beberapa persen yang dapat kita ingat. Dari yang kita ingat itu, belum tentu kita dapat memahaminya, apalagi mengamalkannya. Contoh sederhana ketika kita belajar mengganti ban sepeda yang rusak. Pada tahap awal kita akan mengumpulkan informasi bagaimana cara mengganti ban tersebut dari berbagai sumber. Ketika selesai membacanya, belum tentu kita dapat langsung berhasil menerapkan informasi tersebut. Ada proses trial and error di sana. Ada masalah alat, kondisi sepeda yang berbeda, dll. Dari berbagai informasi tersebut kita harus memilih mana yang dapat dimanfaatkan, mana yang tidak. Untuk memilih dan menyusun kembali rencara menganti ban sepeda tentu kita perlu memahami informasi tersebut. Jika belum faham, tidak mungkin kita menerapkannya. Setelah memahaminya kita perlu menyesuaikan dengan kondisi yang kita temukan, baru setelah itu kita dapat mengganti ban sepeda. Proses ini dapat berlangsung dengan cepat dan lambat, tergantung dari banyak faktor seperti pengetahuan yang sudah kita fahami, pengalaman kita mengganti ban, dll. Semakin banyak kegagalan dan pengalaman yang kita alami, akan semakin banyak referensi dan semakin cepat kita mengganti ban sepeda kita.


Dari kasus di atas kita dapat mengetahui bahwa informasi saja tidak cukup dalam proses belajar. Ada banyak hal yang harus kita lakukan agar kita dapat mengerti dan mengamalkan ilmu yang kita pelajari. Jadi diperlukan suatu metoda pengajaran yang tepat dalam proses belajar. Salah satu metoda yang masih digunakan sampai tahun 2000 an adalah Blooms taxonomy. Blooms taxonomy ini adalah salah satu metoda pengajaran yang digagas oleh Bloom dan rekan rekannya pada tahun 50an. Metoda ini sudah banyak ddigunakan di dalam kelas dalam berbagai tingkatan dan telah mengalami berbagai kritik dan revisi sampai tahun 2000an (https://en.wikipedia.org/wiki/Bloom%27s_taxonomy).

Pada tahun 50-an Bloom menemukan bahwa banyak pelajar yang hanya mampu mengumpulkan informasi saja tanpa mampu memahaminya dan memanfaatkan informasi tersebut utnuk menyelesaikan masalah. Kemampuan berfikir seperti ini tentu saja cukup mencemaskan karena masih banyak level yang harus dicapai selain mengumpulkan data. Dari sini Blooms memberikan gagasan bari bagaimana meningkatkan cara belajar menuju tinkat yang lebih tingi (high order of thinking) bukan hanya mengetahui dan merumuskan masalah saja. 

Blooms taxonomy terdiri dari beberapa kelompok yaitu:
  • Knowledge
    Mengumpulkan data dan informasi
  • Comprehension
    Merumuskan masalah
  • Application
    Menerapkan pengetahuan ke dalam kasus
  • Analysis
    Mengetahui perbedaan kenyataan di lapangan dan teori
  • Synthesis
    Merangkai seluruh informasi yang ditemukan dan diketahui
  • Evaluation
    Memberikan penilaian
Kelompok taxonomy ini dapat kita manfaatkan untuk menyusun rencana belajar dari sejak usia dini sampai pada tingkat yang lebih lanjut. Yang perlu kita ingat bahwa belajar bukan hanya memberikan informasi saja tapi bagaimana menggunakan informasi tersebut, merangkainya menjadi informasi yang lebih lengkap dan memberikan penilaian terhadap kasus yang sedang dipelajari. ini membuat cara belajar dan target pembelajaran menjadi lebih luas. Beberapa kegiatan seperti membuat resep baru, membuat buku,  drama, majalah, komik atau film, membuat mesin hidrolik sederhana, mainan, desain bangunan, dll bisa menjadi contoh kasus untuk menerapkannya.

Dari bagian aplikasi, kita dapat mencoba menerapkan Ilmu pengetahuan alam dalam kegiatan sehari hari. Banyak hal menarik dari ilmu pengetahuan alam yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari antara lain:
  • Belajar prinsip kesetimbangan segitiga ketika memanjat pohon, naik tangga, dll. 
  • Belajar tentang inertia, kecepatan dan percepatan ketika sedang anik sepeda, 
  • Belajar bunyi dan kecepatan bunyi ketika mendengarkan petasan dan ingin mengetahui sumber bunyi petasan
  • Belajar massa jenis ketika ingin mengetahui logam pembuat bahan panci di dapur
  • Belajar kesetimbangan ketika memilih gelas atau meletakkan sendok di dalam gelas
  • Belajar pengukuran utnuk mengetahui akurasi ukuran sekrup
  • dan masih banyak pelajaran lain yang dapat dipelajari melalui buku atau percobaan dan permainan.

Sumber tentang Bloom's Taxonomy:

  • http://www.celt.iastate.edu/teaching-resources/effective-practice/revised-blooms-taxonomy/
  • http://teaching.uncc.edu/learning-resources/articles-books/best-practice/goals-objectives/writing-objectives
  • http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloom.html

Pendidikan Islam Untuk Anak Dalam Kehidupan Sehari hari


Peran manusia di bumi ini terbagi menjadi 2 yaitu sebagai seorang abid yang menyembah Allah dan sebagai khalifah yang mengatur bumi dan seisinya. Hal ini dapat ditemukan pada Al Quran surat Adz Dzariyat ayat 56 (peran sebagai penyembah Allah) dan Surat Al Baqarah Ayat 30 (sebagai khalifah). Dari kedua peran ini terlihat bahwa tanggung jawab orang tua dan pendidik sangat berat. Mereka harus mampu mendidik anak anak menjadi seseorang yang dapat mengatur bumi dan seisinya dengan baik tapi hatinya selalu terpaut dengan Allah swt melalui ibadah dan akhlaq nya dalam kehidupan sehari hari.Sudah menjadi tugas seorang pendidik untuk memastikan bahwa anak anak sudah mempelajari bagaimana cara beribadah yang baik dan benar dan menjalani aktivitas kehidupan sehari hari dengan baik dan benar seperti yang pernah dicontohkan dan disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Untuk  menjadi seorang muslim yang baik kita perlu mempelajari Aqidah, Syariat dan Tasawuf karena ketiga hal tersebut sangat berhubungan dengan Iman, Islam dan Ihsan. Sebetulnya bagian yang satu dan lain sangat berhubungan, namun secara keilmuan dapat dipisahkan menjadi 3 bagian. Itu sebabnya ketika kita membahas Tasawuf, kita tidak bisa terlepas dari aqidah dan syariat, begitu juga sebaliknya. 

Berbicara tentang Aqidah, Syariat dan Tasawuf ini sangat berat sehingga ada baiknya kita mengacu pada Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah agar memiliki panduan yang tepat.  Ketika kita berbicara tentang Tasawuf, sebaiknya kita mengacu pada akhlaq yang bertauladan kepada Rasulullah. Akhlaq Rasulullah ini yang akan menjadi panduan kita untuk mendidik anak anak dalam kehidupan sehari hari.

Tulisan ini sebenarnya saya buat sebagai pengingat diri saya sendiri akan besarnya tanggung jawab yang harus saya penuhi sebagai orang tua dari anak anak saya. Tulisan di bawah ini hanya akan membahas sekilas tentang ilmu-ilmu apa saja yang perlu diketahui oleh seluruh muslim yang sudah aqil baligh yang biasanya diamalkan dalam kegiatan sehari hari.  Ada amalan yang hukumnya wajib, sunnah atau keutamaan. Tulisan ini tidak akan membahas secara mendetail tentang pelaksanaan ibadah wajib seperti shalat, dll. Moga-moga detail pelaksanaan ibadah wajib dapat dibahas di artikel lain.

Secara hukum fiqih, anak anak yang belum akil baligh belum dijatuhi hukum "berdosa" jika tidak mengamalkan kewajiban agama. Namun mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu ini akan terasa lebih berat jika dilakukan ketika baru dilaksanakan ketika sudah akil baligh. Lewat didikan yang istiqomah dan penuh kasih sayang, tanpa tuntutan dan paksaan, anak akan terbiasa sejak kecil melakukan amalan amalan tersebut sehingga tidak akan mengalami kesulitan jika dia sudah akil baligh.Pada anak yang belum mumayiz, pendidikan dapat dilakukan dengan memberi contoh dalam lingkungan yang terkondisikan, sedangkan pada anak yang sudah mumayiz mulai dapat diberikan ilmu, dalil dan aturan yang lebih lengkap dan terstruktur.

Karena ilmu yang bisa diamalkan sehari hari ini sangat banyak, saya hanya akan menyampaikan  ilmu yang biasa diamalkan dalam kehidupan sehari hari dan dapat diajarkan kepada anak sejak mumayiz sebagai bekal menghadapi masa aqil baligh. Ilmu ini didapat dari berbagai sumber dan bukan rekaan diri saya sendiri (silahkan lihat Nara sumber di bawah). Masih banyak kegiatan lain yang belum dibahas dalam tulisan ini yang bersifat lebih spesifik seperti bermusafir, dll.

Ada sedikit perbedaan didikan antara anak perempuan dan anak laki laki (silahkan lihat di sini), tapi sebagian besar hampir sama. 

I. Ilmu Dalam Kegiatan Sehari hari

 

A. Makan dan minum

  1. Kita harus menjaga agar hanya makanan dan minuman  halal yang diberikan pada anak baik dari zatnya, cara mendapatkannya dan cara menyajikannya. Makanan menjadi haram jika berasal dari sumber makanan yang haram atau cara mendapatkannya dengan cara yang haram. Makanan halal juga bisa menjadi makanan yang haram jika cara menyajikannya tidak tepat. Misalnya makanan yang halal zatnya tapi tercampur najis ketika mengolahnya, maka akan menjadi makanan yang haram karena kita tidak boleh memakan makanan yang mengandung najis. 
  2. Mengajarkan panduan adab makan dan minum dan mengamalkannya secara istiqomah pada anak. Rasulullah telah memberi contoh bagaimana makan dan minum yang baik. Antara lain: cuci tangan sebelum makan, berdoa sebelum makan dan sesudah makan, makan dengan tangan kanan, makan dan minum tidak terburu buru, makan tidak boleh terlalu banyak hingga kekenyangan, kunyah makanan perlahan lahan dengan jumlah kunyah minimal 33 kali, sebaiknya makan bersama sama, mengutamakan orang lain ketika makan, makan dengan rapi sehingga tidak ada makanan yang jatuh terbuang, dll. 
  3. Anak yang sudah mumaiyiz sudah mulai bisa diajak untuk belajar memasak dan mengatur menu makanan. Setelah merasakan bagaimana sulit dan melelahkannya kegiatan memasak, ajari juga agar mereka menghargai makanan yang telah dibuat sendiri serta berterimakasih dan mendoakan pada semua orang yang telah berusaha menyediakan makanan hingga siap dimakan selama ini.
  4. Mengajarkan anak untuk selalu bersyukur pada Allah atas nikmat makan dan minum yang diberikan. Ajarkan anak untuk makan dengan rapi, tidak berantakan dan tidak membuang-buang makanan. Tanamkan kebiasaan untuk makan secukupnya dan jika ada makanan yang berlebih, ajarkan anak untuk menyimpan makanan yang belum dimakan dengan baik untuk dimakan kembali ketika waktu makan tiba. Sampaikan bahwa makanan yang terbuang percuma adalah salah satu contoh kemubaziran yang tidak disukai Allah. 

B. Mandi dan kebersihan

Menanamkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman dan harus diwujudkan dalam perbuatan sehari hari. Mengajarkan anak untuk memelihara dan menjaga agar badan dan seluruh tubuhnya tetap bersih dengan mandi, sikat gigi, potong kuku, membersihkan kotoran seperti membuang ingus, kotoran kuping, dll, menjaga kebersihan dan kerapihan rambut. Jika memungkinkan, buatlah semua yang disunnahkan oleh Rasul seperti sikat gigi sebelum shalat, potong kuku di hari jumat, dll. 

Ajarkan juga:
  1. Adab-adab dan doa. Seperti: doa sebelum masuk dan setelah keluar dari kamar mandi, tidak berbicara di dalam kamar mandi, ketika buang hajat, menyelesaikan urusan buang hajat sampai tuntas, membilas dan mensucikan bagian yang kotor, dll. 
  2. Mengajarkan ilmu taharah, mengenalkan jenis jenis najis dan cara menghilangkannya terutama ketika sedang buang hajat di kamar mandi. Ilmu taharah juga diperlukan sebelum anak mulai belajar shalat. 
  3. Mengajarkan pada anak untuk berterimakasih pada Allah dan Rasul yang telah memberikan panduan untuk tetap menjaga kebersihan dari kekotoran yang tak dapat dihindari oleh setiap makhluk ini .

C. Berpakaian

Berikanlah pakaian yang sederhana, bersih, nyaman dipakai dan mendukung aktivitas anak anak yang sedang aktif bergerak. Menggunakan kerudung untuk anak perempuan dan peci untuk anak laki-laki sangat dianjurkan sehingga ketika akil baligh dan sudah jatuh hukum tentang batasan aurat, mereka sudah terbiasa. Berikan kerudung atau peci yang nyaman dipakai anak agar mereka merasa nyaman menggunakannya. Pada usia mumaiyiz, kita mulai dapat mengajarkan batasan aurat untuk laki laki dan perempuan yang boleh dilihat oleh laki laki dan perempuan lain yang muhrim dan bukan muhrim. Pada saat yang bersamaan kita dapat mengajarkan silsilah keluarga untuk mengetahui mana yang menjadi muhrim dan tidak. 

D. Tidur

  1. Mengajarkan adab adab dan doa yang diucapkan ketika akan tidur. Pisahkan tempat anak tidur dari orang tua, pisahkan juga tempat tidur anak laki laki dan perempuan,  terutama ketika anak sudah mencapai usia mumaiyiz. Ajarkan anak untuk mengevaluasi kegiatan diri dan bermuhasabah serta bertaubat sebelum tidur.  
  2. Membuat jadwal kegiatan sehari hari sejak bangun hingga tidur sehinga anak dapat belajar berdisiplin dalam beraktivitas dan beristirahat.

II. Ilmu Dalam Pergaulan

Anak akan bergaul dengan kawan sebayanya, yang lebih kecil, lebih besar, bergaul dengan orang tua, guru, saudara-saudara, masyarakat sekitar juga mungkin akan berhubungan dengan pemimpin dan tokoh masyarakat kelak. Selain itu anak juga akan bergaul dengan hewan, tumbuhan dan lingkungan sekitarnya. Untuk anak yang belum mumaiyiz kita perlu menjaga lingkungan pergaulannya denagn baik agar dia dapat melihat contoh yang baik. Untuk yang sudah mumaiyiz kita perlu memberikan bekal ilmu pergaulan beserta adab adabnya.

Secara umum anak harus mengetahui untuk apa manusia bergaul dan pergaulan seperti apa yang disukai oleh Allah dan telah dicontohkan oleh Rasulullah. Salah satu manfaat dari pergaulan adalah memperpanjang tali silaturahmi, menimbulkan rasa berkasih sayang sesama manusia, belajar menyampaikan pendapat dan berdiskusi, serta memiliki kesempatan beramar ma'ruf nahi munkar pada sesama manusia di muka bumi. Anak juga harus mengetahui batas batas pergaulan seperti batasan aurat, perbedaan bergaul dengan yang berbeda jenis kelamin, yang muhrim dan bukan muhrim (seperti ketika berjabat tangan, bermain, belajar bersama, dll),  adab-adab berbicara (seperti memilih topik pembicaraan, dll).

A. Bergaul dengan kawan sebaya

Beberapa tinjauan ringkas mengenai cara bergaul dengan teman sebaya adalah:
  • Bergaul dengan teman sebaya memang sangat menyenangkan namun bisa melalaikan jika kita lupa membatasi diri. Jadi kita tetap harus menjaga adab dan bergaul seperti yang disukai oleh Allah dan dicontohkan Rasul.
  • Jagalah agar topik pembicaraan yang dipilih cukup bermanfaat dan tidak membuang buang waktu, hindarkan gossip, hindarikan diri dari perasaan ingin membanggakan diri sendiri, hindarkan gurauan yang dapat menimbulkan sakit hati kedua belah pihak, membuang buang waktu atau melalaikan. Pupuklah simpati agar dapat bergembira ketika kawan sedang bergembira, dan sedih ketika kawan sedang bersedih, dll.
  • Jika ada tiga pihak yang berbicara, pilihlah topik yang dapat dibicarakan oleh ketiga pihak tersebut sehingga semua dapat mengambil kesempatan untuk berbicara. Jangan berbicara berbisik-bisik sehingga ada salah satu pihak yang akan merasa tersisih.

 

 B. Bergaul dengan kawan yang lebih kecil

Sampaikanlah manfaat bergaul dengan kawan yang lebih muda pada anak-anak. Bergaul dengan kawan yang kecil bermanfaat bagi kita karena kita akan belajar menjadi pemimpin yang dapat melindungi, membantu dan membimbing kawan yang lebih kecil.  Segala batasan adab dan syariat pergaulan secara umum tetap harus dipenuhi ketika kita bergaul. Belajar dengan yang lebih kecil juga membuat kita menjadi belajar untuk lebih sabar, dan Allah menyukai orang yang sabar. Sesuaikan topik pembicaraan agar dapat dipahami oleh kawan yang lebih kecil.
 

C. Bergaul dengan kawan yang lebih besar

Ada banyak manfaat berghaul denagn kawan yang lebih tuda yang perlu disampaikan kepada anak. Bergaul dengan kawan yang lebih besar akan mengajari diri kita untuk merendah diri, belajar menghormati yang lebih tua, dan belajar menjadi pengikut.

 

D. Bergaul dengan orang tua

Kedudukan orang tua yang mulia dan harus dihormati dan dipatuhi oleh anak-anaknya telah banyak disebut di dalam hadits Rasul. Sebagai orang tua yang baik kita harus memberi contoh akhlaq yang baik agar dihormati dan disegani oleh anak anak. Beberapa adab yang perlu diketahui oleh anak adalah: tidak pernah berkata kasar kepada orang tua, tidak menyinggung perasaan orang tua, berbakti kepada orang tua dengan berbagai cara, meminta izin pada orang tua untuk beberapa hal seperti: ketika ingin bermain dengan kawan, melakukan kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah, izin masuk ke dalam kamar orangtua, mengetuk pintu kamar orang tua dan baru masuk ketika pintu sudah dibuka, dll.

 

E. Bergaul dengan guru

Sampaikanlah pada anak anak bahwa guru adalah pembimbing dan sumber ilmu. Orang yang berilmu memiliki derajat yang jauh lebih tinggi dibandingkan Abid (ahli ibadah) sehingga kita harus menghormatinya apalagi jika itu adalah guru sendiri. Beberapa adab pada guru antara lain menghormati guru termasuk dalam menyampaikan perbedaan pendapat, sanggahan atau pertanyaan, berbaik sangka denagn guru, membantu dan mendoakan guru yang telah membimbing kita.
 

F. Bergaul dengan masyarakat

Anak yang sudah mumaiyiz dapat mulai belajar bergaul dengan masyarakat luas dengan bekal ilmu dan batasan-batasan yang perlu dilakukan untuk keamanan. Kenalkanlah bahwa di dunia ada banyak manusia yang berasal dari bermacam macam suku, sifat, dan budaya yang berbeda beda. Sebagai seorang anggota masyarakat kita harus mampu bergaul dengan baik tapi tetap sesuai dengan syariat dan prinsip prinsip agama. Anak perlu dikawal sebaikbaiknya ketika mereka sedang bergaul. Ajarkan juga untuk berhati hati dengan orang yang belum dikenal baik dalam sikap, perbuatan dan cara berbicara.
 

G. Bergaul dengan pemimpin dan tokoh masyarakat

Seorang anak yang sudah mumaiyiz mulai dapt dikenalkan pada posisinya di dalam masyarakat dan siapa pemimpin yang perlu diketahui dan bagaimana bersikap terhadap pemimpin. Tidak ada salahnya mengajarkan sistem pemerintahan dan tata negara untuk anak yang sudah mampu memahaminya.

 

 H. Bergaul dengan alam

Alam adalah ciptaan Allah yang diserahkan pada manusia untuk dikelola. Tanamkan pada anak bahwa alam adalah barang titipan yang tidak boleh dieksploitasi untuk kepentingan pribadi. Ajarkan anak untuk cinta dengan alam serta mampu merawat dan memanfaatkan alam untuk kepentingan masyarakat banyak.  Tanamkan bahwa apa yang diperbuat di dunia akan ditanya di akhirat dan alam bisa menjadi saksi ketika hari perhitungan tiba.

 

III. Ilmu Dalam Mencari Ilmu

Dalam hadits disebutkan pentingnya menuntut ilmu. Orang yang berilmu memiliki derajat yang tinggi. Agama Islam tidak hanya menganjurkan untuk menuntut ilmu tapi memberikan kewajiban untuk mengamalkan ilmu yang telah diketahui. Jika kita mengamalkan ilmu, Allah akan membagi lebih banyak lagi ilmu yang bermanfaat, sebaliknya Allah tidak suka denagn orang yang sudah mendapatkan ilmu tapi tidak mengamalkannya.

 

Ilmu yang wajib dipelajari setiap individu (fardhu ain)

Ilmu fardhu ain hukumnya wajib dipelajari oleh setiap individu yang beragama Islam yang sudah mukallaf. Jika ilmu ini tidak diketahui dan tidak diamalkan oleh seorang Islam maka ia tidak dapat melakukan ibadah dengan benar. Ibadah tanpa cara pelaksanaan yang benar adalah sesuatu yang sia sia. Sehingga jika ia melakukan ibadah yang hukumnya wajib, namun ia melakukan kesalahan dari segi ilmu, ibadahnya akan dianggap sia sia. Ia juga dapat melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah karena tidak memiliki ilmu yang cukup terhadap masalah tersebut, dan ini dianggap berdosa.

Pilihlah Alim Ulama yang dipercaya dan dapat menjadi rujukan untuk mempelajari hal hal tersebut. Pilih juga mazhab yang akan kita jadikan panduan dan beristiqomah menjalankan panduan tersebut. Banyak kitab kitab yang memberikan penjelasan tentang ibadah  dan aqidah yang dapat dijadikan rujukan misalnya untuk aqidah, sifat 20 Abu Hasan Al Asy'ari, untuk fiqih, kitab Al Umm bagi yang memilih mazhab Imam Syafii, dll.
Ilmu aqidah adalah segala ilmu yang berhubungan dengan iman dan rukun iman yaitu keyakinan kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan Qadha-Qadhar. Anak yang belum mumaiyiz dapat dikenalkan degan membacakan cerita, film sandiwara dan drama, atau mengaitkan pembicaraan dan kegiatan sehari hari dengan ilmu ilmu tersebut.
Misalnya ketika sedang mempelajari rukun Iman kepada rasul, kita dapat membacakan sirah Nabi, atau membuat drama dan film. Anak yang sudah mumaiyiz sudah mulai dapat dikenalkan kepada dalil aqli dan naqli ilmu ilmu tersebut seperti 4 sifat Nabi yang perlu diketahui, dll. Untuk yang sudah mampu membaca Quran, lebih baik lagi jika dibacakan sesuai sumbernya. Yang sudah menguasai bahasa Arab dapat lebih mendalami ilmu ilmu tersebut.
Ilmu syariat adalah segala yang berhubungan dengan syariat ibadah terutama ibadah yang terdapat dalam rukun Islam yaitu syahadat, shalat, puasa zakat, ibadah haji. Segala hal yang berhubungan denagn ilmu ilmu dia tas juga perlu dipelajari. Misalnya ketika mempelajari shalat, belajar berwudhu menjadi wajib untuk memenuhi syarat syah shalat. Jika ilmu ini tidak dipelajari, secara fiqih ada syarat sah shalat yang belum dipenuhi. Ilmu thaharah juga diperlukan untuk menjaga syarat syah shalat terutama menjaga anggota badan, pakaian dan tempat shalat suci dari najis dan hadats. Ilmu thaharah dapat diajarkan sejak anak belum mumaiyiz agar anak terbiasa melakukannya ketika sudah aqil baligh. Ilmu ini terasa lebih berat jika baru dipelajari setelah aqil baligh. Semakin sering kita membiasakan diri, akan semakin mudah kita melakukannya.
Ada beberapa ilmu fardhu ain  lainnya yang perlu dipelajari dan berhubungan dengan muamalah dalam kehidupan sehari hari seperti ilmu jual-beli, nikah, makan minum, dll. Pilihlah ilmu dalam skala prioritas ketika mengajarkannya kepada anak anak sesuai dengan umur dan perkembangannya. Untuk anak yang belum mumaiyiz gunakan cerita dan narasi yang mudah difahami yang bersumber dari hadits, sirah Nabi dan sahabat Nabi, dll.  

 

Ilmu yang wajib dipelajari bersama (fardhu kifayah)

Ilmu fardhu kifayah adalah ilmu yang perlu dikuasai oleh sekelompok anggota masyarakat. Jika terdapat satu dari sekelompok orang saja yang menguasai ilmu tersebut, kewajiban untuk mempelajarinya menjadi gugur, jika tidak ada yang menguasainya,dan tidak ada yang mengusahakan agar ada  yang menguasai ilmu fardhu kifayah tersebut, kelompok orang tersebut dapat dianggap meninggalkan kewajiban menguasai ilmu dan berdosa. Contoh ilmu fardhu kifayah: mengurus jenazah, khilafah, jihad, ilmu tajwid, tahsin dan hafidz Quran, Ilmu hadits, Nahwu Shorof, Ushl Fiqih, Bahasa Arab, dll.

Ilmu yang berhubungan dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di dunia seperti ilmu matematika, fisika, teknik, dll juga termasuk dalam ilmu fardhu kifayah.

 

Ilmu yang boleh dipelajari

Ilmu yang hukumnya mubah dipelajari dan tidak bertentangan dengan syariat seperti ilmu kesenian, sastra, dll. Kita perlu berhati hati dan mengetahui hukumnya secara syariat dalam mempelajari ilmu ilmu ini. Jika bersifat makruh dan haram, wajib kita tinggalkan. Jika bersifat melalaikan dan membuat kita menjadi malas utnuk melakukan ibadah wajib, sebaiknya kita tinggalkan juga. Namun jika ilmu ilmu ini dapat menambah keimanan dan semangat kita dalam beribadah, kita dapat melanjutkannya.

 

 Ilmu yang dilarang untuk dipelajari

Ilmu yang membawa pada kerusakan umat dan tidak memberi manfaat hukumnya haram untuk dipelajari seperti ilmu sihir.

 

IV. Ilmu Dalam Mencari Hiburan

Pilihlah hiburan yang halal dan dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Allah Swt seperti membaca buku sirah Nabi, sahabat dan alim ulama, membaca buku tentang ilmu dunia yang bermanfaat, berolahraga, kesenian, permainan dll. Ada hiburan yang sifatnya sunnah seperti berolahraga berenang berkuda dan memanah. Ada juga yang sifatnya mubah. Hindari hiburan yang diharamkan dan menjauhkan kita dari Allah Swt dan membuat kita menjadi malas beribadah.

Ketika bermain, pilihlah permainan yang dapat mengasah kemampuan kita dari segi kekuatan, keahlian dan ilmu pengetahuan sehingga memberikan manfaat. Pilih jenis permainan yang sifatnya berlomba, bukan berebut atau menganiaya. 

 

Referensi: 

Mumayiz Dan Baligh pada Anak


Mumayiz adalah anak yang sudah mencapai usia dimana seorang anak sudah mulai dapat membedakan mana hal yang bermanfaat baginya dan mana hal yang membahayakan dirinya, sebagian ulama' menyatakan bahwa pada usia ini seorang anak memiliki kemampuan dalam otaknya untuk bisa menggali arti dari suatu hal. Dalam kenyataannya, pada masa ini seorang anak sudah mampu untuk melakukan beberapa hal secara mandiri, seperti makan sendiri, minum sendiri, dan lain lain. Umur tamyiz menurut mayoritas ulama' adalah 7 tahun, dan berakhir setelah sampai pada masa baligh.

Baligh atau akil baligh adalah anak yang sudah mencapai usia yang mengalihkannya dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan . Masa ini biasanya ditandai dengan nampaknya beberapa tanda-tanda fisik, seperti mimpi basah (ihtilam), mengandung dan haidh. Dan apabila tanda-tanda tersebut tidak nampak, maka masa baligh ditandai dengan sampainya seorang anak pada umur 15 tahun menurut pendapat madzhab Syafi'i.

Sumber
  • http://www.fikihkontemporer.com/2013/02/perbedaan-antara-mumayyiz-dan-baligh_8.html

Minggu, 19 Juli 2015

Lego Candy Dispenser; Seri Mainan Edukatif

Mainan edukatif lego sudah dikenal oleh kita sejak zaman kecil dan masih bertahan hingga sekarang.  Lego berasal dari negara Denmark yang berbasis di Billund, Denmark. Produk unggulan perusahaan, Lego, terdiri dari 'plastic brick' yang saling interlock berwarna-warni. Lego brick dapat dirakit dan disambung untuk membangun objek seperti kendaraan, bangunan, bahkan robot yang bergerak. Apa yang sudah dirakit dapat dibongkan dan dibuat menjadi benda-benda lainnya yang berbeda.

Lego mulai memproduksi batu bata interlocking mainan pada tahun 1949. Ada berbagai permainan, kompetisi , film dan berbagai promosi lain yang dibuat oleh perusahaan ini untuk mempopulerkan mainan lego. Pada zaman ini jumlah maian edukatif belum sebanyak sekarang sehingga lego menjadi populer dalam waktu singkat tanpa harus bersaing dengan produk lainnya. Banyak orang menyukai lego dengan alasan yang berbeda, ada yang suka karena bisa membuat banyak benda seperti bangunan, tokoh dalam kartun, dll. Beberapa lego dibuat berdasarkan tema tema tertentu terkadang berdasar apa yang sedang trend di dunia anak anak pada waktu itu. Ada lego starwars, lego princess, lego architect, dll. Lego juga dibuat untuk anak anak dalam usia 3 tahun sampai 15 tahun ke atas. Untuk usia pra sekolah sekolah bisa bermain denagn duplo, yang lebih besar bisa bermain lego technic, mindstorm lego, dll. 
Lego juga memberikan beberapa inspirasi pada beberapa orang seperti Frank Lyod Wright, seorang arsitek yang terpengaruh pada bentuk interlock pada sebuah bata utnuk membuat bangunan master piecenya. 
Kalau kita melihat the making of lego yang ada pada beberapa saluran TV, terlihat bahwa pembautan lego ini sangat serius. Masing masing lego brick dilengkapi dengan nomor produksi sehingga pembeli bisa membeli komponen tersebut secara eceran jika ada yang hilang atau rusak. 
Sejalan denagn banyaknya pasaran mainan ini, ada beberapa pabrik mainan lain yang berusaha membaut mainan yang serupa denagn lego, tapi dengan harga yang lebih murah sehingga masyarakat menengah ke bawah juga dapat menikmati mainan ini tanpa harus menjadi bangkrut. Bebearpa maian produksi Cina ada yang memiliki bentuk yang sangat mirip dengan lego aslinya. Harga lego tiruan ini jauh lebih murah dari harga lego yang asli, deangn kualitas yang tentu berbeda. 

Terlepas dari lego apa yang dimiliki, hal yang paling penting sebenarnya bagaimana memanfaatkan mainan tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menghibur untuk anak anak, kalau bisa menjadi sarana anak untuk belajar, berlatih dan bereksperimen.

Awalnya anak anak bermain dengan lego hasil pemberian ini dengan cara meniru model yang ada dari buku, lalu mengembangkan sendiri model tersebut menjadi sesuatu yang baru, kemudian membuat cerita atau drama dengan mainan tersebut. Lama kelamaan mereka bosan dan mencari mainan lain. Namun anak yang no 3 menjadi lebih tertarik bermain lego ketika melihat ada yang membuat bemacam macam mesin sederhana seperti lego candy dispenser ini di You Tube.

Mainan ini dibuat oleh anak ke 3 pada usia 8 tahun menggunakan lego basic dan beberapa kantong permen coklat.


Ia mempelajari sendiri cara membuat lego candy dispenser yang ada di Youtube dan menyesuaikannya dengan lego yang ada di rumah. Lego candy dispenser ini cukup mudah dibuat untuk anak anak. Beberapa komponen lego yang tidak ada diganti denagn lego lain yang lebih sederhana.

Cara membuat:

 Tahap 1:


Tahap 2:






Hasil:

Cara Kerja:
Semoga bermanfaat.

Kamis, 16 Juli 2015

Bermain Dengan Stick-Bombs Dari Batang Es Krim

Bermain tidak harus mahal. Dengan bahan yang sederhana kita dapat membuat mainan kreasi sendiri yang sesuai denagn keinginan. Pilihlah m ainan yang edukatif dan meniddik utnuk anak, sehingga waktu yang digunakan utnuk bermain tidak terbuang percuma.

Salah satu permainan yang murah meriah dan mudah dan dapat dilakukan oleh anak berbagai usia (mulai 4 tahun ke atas) adalah bermain stick bomb. Permainan ini dilakukan dengan cara membuat rangkaian batang kayu yang terbuat dari stick es. Rangkaian yang sudah jadi akan dilemparkan ke tembok dan 'meledak ' menjadi kepingan batang es. Jika stick es dirasakan sulit karena agak kecil, kita juga dapat menggunakan batang  kayu yang lebih besar. Batang kayu ini yang sering isebut 'tongue depressor' mudah didapatkan di toko online, namun harganya lebih mahal dibandingkan batang stick es biasa.

Tounge depressor yang didapat dari Ali Express.com
e
Perbandingan batang es dan Tounge depressor
Disarankan utnuk menggunakan  kacamata pengaman (safety googles) ketika merakit mainan ini karena kadang kadang sebelum selesai dirakit dia masih bisa 'meledak' dan mengenai muka. Pegang betul betul dan pasang hingga batang saling bertumpuk dengan rapi agar tidak 'meledak' sebelum waktunya.  Stick bomb ini dapat juga dirangkan dalam bentuk yang panjang dan digunakan untuk membuat Chain Reaction Machine.

Di bawah ini adalah contoh dan cara membuat stick bombs:

Stick bomb segitiga





Stick bomb Double X



Stick bomb bintang



Stick bomb segi empat




Stick bomb burung hantu





Stick bomb tirai




Stick bomb Glider (bisa meluncur sampai nabrak tembok)

Stick bomb Rubah





Stick bomb ikan