Sabtu, 12 Juli 2014

Cara Memberikan Motivasi Pada Anak Agar Mau Belajar Shalat


Salah satu pendidikan penting bagi seluruh anak soleh solehah adalah belajar shalat. Shalat itu adalah ibadah yang selalu dilakukan setiap hari yang menjadi kewajiban umat Islam sejak akil baligh sampai ke liang lahat. Kalau dia sudah dibiasakan untuk mengerjakan shalat sejak kecil, ia tidak akan menemui kesulitan untuk melakukannya secara rutin ketika sudah dewasa. Lebih baik lagi semoga jika ia melakukannya dengan rutin, ia akan mendapatkan banyak manfaat dari shalat baik dari segi lahiriahnya dan juga batinnya. Dia akan biasa untuk menghadap Allah, mengadu dengan Allah, meminta dengan Allah, membesarkan Allah, dsb. Semoga dengan itu mudah baginya untuk memperbanyak sifat sifat baik dalam dirinya dan membuang sifat buruk dalam dirinya. Jika ia sudah bisa merasakan nikmatnya melakukan shalat tentu akan ada semacam kerinduan dalam dirinya jika waktu adzan tiba, sehingga melakukan shalat sudah dibuatnya bukan atas dasar kewajiban, tapi atas dasar kebutuhan dan kerinduan utnuk bisa menghadap Allah. 

Tapi bagaimana caranya ya? terus terang saya juga belum menemukan formula yang tepat. Saya menunggu juga komentar dan masukan dari para pembaca yang memiliki pengalaman mengajar shalat pada anak anaknya. Di bawah ini adalah beberapa pengalaman yang bisa saya ceritakan dan apa yang saya pernah dapat dari berbagai sumber ketika mengajak anak untuk shalat: 

  • Lingkungan sebagai suri tauladan. Kita sebagai orangtuanya dan juga orang orang yang di sekitarnya  memiliki kewajiban untuk memberikan contoh pada anak anak. Kalau kita bisa menunjukkan pada anak betapa pentingnya arti shalat bagi kita sendiri, maka anak pun akan menghargainya. Kita bisa menunjukkannnya denagn bersiap siap shalat sebelum waktu datangnya shalat. Hal ini tentu tidak mudah apalagi bila di dalam rumah masih banyak anak yang di bawah usia 5 tahun yang harus diurus. Kita harus mempersiapkan kegiatan untuknya ketika kita sedangmelakukan shalat, menanyakan apakah ada yang mau buang air besar atau air kecil,dll.
  • Tunjukkan juga kalau kita rindu dengan shalat dan merasa rugi kalau ketinggalan shalat berjamaah di awal waktu. Semoga dengan itu anak anak juga bisa merasakan pentingnya shalat. kalau perlu bisa juga kita menunjukkan penyesalan kita ketika malam tertinggal shalat tahajud kepada anak sehingga anak juga mengenal shalat tahajud dan keutaman keutamaannya.
  • Banyak berikan penghargaan daripada hukuman. Jika anak dihukum, dia akan merasakan shalat sebagai suatu beban dan tidak akan melakukannya dengan nyaman.
  • Gunakan kata kata sederhana bagi anak di bawah usia 5 tahun, manfaatkan juga imaginasi mereka karena pada tahap ini logika belum tentu bisa diterima dengan baik oleh mereka. 
Jadi apalagi yang bisa dilakukan ya, agar anak dapat melakukan ibadah shalatnya dengan bersemangat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar