Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan Bandung |
Ini adalah sebagian cerita pengalaman anak anak di rumah membuat aplikasi Android mengenai Mesjid dan Pasar. Aplikasi "Mengenal Masjid di Indonesia" bercerita tentang beberapa Masjid-masjid yang ada di Indonesia, sejarah perkembangan Masjid dan permainan. Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi yang terpilih menjadi Finalis kategori Pelajar pada ajang Lomba Membuat Aplikasi yang diselenggarakan oleh BPMPK Kemdikbud pada tahun 2018. Waktu itu si pembuat lomba masih berusia 14 tahun.
Setahun setelahnya Aplikasi "Pasar Rakyat" dibuat dan terpilih menjadi Finalis kategori Pelajar pada ajang Lomba Membuat Aplikasi yang diselenggarakan oleh BPMPK Kemdikbud pada tahun 2019.
Masjid dan pasar ini adalah suatu studi yang cukup lama dan 'agak ambisius' karena kami ingin mengupas tuntas semua hal yang berhubungan dengan Masjid dan Pasar di Indonesia. Banyak sekali studi literatur dan studi lapangan yang dibuat. Suatu hal yang mungkin masih sulit untuk dilakukan oleh anak tingkat SMP. Apalagi setelah itu informasi tersebut harus dikemas dalam bentuk aplikasi Android yang dapat dijalankan di HP. Ternyata memang sampai aplikasi selesai, kami masih belum bisa menyelesaikan materi tentang Masjid dan Pasar yang sangat banyak dan luas ini.
Tulisan di bawah ini adalah cerita seputar belajar mengenal Masjid dan Pasar oleh anak anak HomeSchooling di rumah.
Persamaan dan Perbedaan Masjid dan Pasar
Bicara tentang Masjid dan Pasar tidak akan ada habisnya.. hampir di seluruh tempat akan ada Masjid dan Pasar. Ketika sedang jalan jalan, bertamu atau pindah ke tempat baru, tempat ini adalah salah satu tempat yang sering dicari. Walaupun Masjid dan Pasar ada di mana mana, tapi wujud fisik Masjid dan Pasar di setiap tempat hampir tidak ada yang sama.
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang sebetulnya sangat banyak aturan. Contohnya ada beberapa makhluk yang dilarang untuk masuk ke dalam Masjid, Masjid juga harus dijaga kebersihan dan kesuciannya terutama dari kotoran dan najis, Masjid memiliki arah menghadap kiblat sesuai dengan arah shalat Umat Islam, dan lain lain. Namun terlepas dari banyaknya aturan yang perlu diikuti, tetap saja Masjid menjadi tempat yang relatif banyak dikunjungi. Uniknya, di setiap tempat terutama di Indonesia, bangunan Masjid memiliki ciri khas tersendiri. Secara umum, bentuk Masjid di Indonesia relatif tidak ada yang sama persis. Banyak sekali bangunan Masjid yang unik dan menjadi ciri dari suatu tempat contohnya Masjid Istiqlal yang ada di DKI Jakarta, Masjid Kudus di Jawa tengah, Masjid Salman di Jawa Barat, dan lain lain.
Berbeda lagi dengan Pasar. Pasar lebih bebas, tidak memiliki aturan sebanyak Masjid. Membuat Pasar lebih sederhana dari membangun Masjid. Cukup sediakan tanah lapang dan tempat untuk berjualan di daerah yang banyak dikunjungi orang. Maka Pasar akan tumbuh secara organik. Yang sulit justru mengendalikan pertumbuhan Pasar. Semakin banyak pedagang dan pembeli dalam suatu tempat, tentu saja dibutuhkan semakin banyak aturan. Ketika ini terjadi muncullah suatu kesadaran bahwa Pasar adalah tempat publik yang perlu dijaga bersama sama melalui aturan. Aturan yang ada dalam Pasar dibuat untuk meningkatkan kenyamanan interaksi antara penjual dan pembeli seperti menjaga kebersihan, keamanan, dan lain lain. Sekarang Pasar diatur oleh Pemerintah Daerah sehingga pertumbuhannya terus dikendalikan walaupun masih ada pasar yang terjadi secara informal dari kaki lima dan pedagang asongan.
Pintu Masuk Pasar Cihapit Bandung |
Jualan Ayam |
Payung sebagai elemen dekoratif |
Belajar tentang Masjid dan Pasar
Karena Masjid dan Pasar ini adalah topik yang dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang baik budaya, sosial, aturan dan hukum serta arsitektur, kedua topik ini saya pilih sebagai bahan belajar di rumah. Kami melakukan studi lapangan dengan jalan jalan ke Masjid dan Pasar, memotret dan mencoba untuk berbelanja di Pasar. Studi lain dilakukan melalui buku dan internet. Pasar adalah topik pelajaran IPS tingkat SMP sementara Masjid, saya belum menemukannya dalam buku pelajaran. Sejarah perkembangan Masjid dan Pasar kami temukan dari Internet. Sebetulnya untuk Masjid, dulu ada buku dan CD Masjid 2000 yang dibuat oleh mahasiswa (sekarang sebagian besar sudah jadi Arsitek, Tokoh masyarakat dan Pengajar) jurusan Arsitektur yang membahas tentang sejarah, filosofi dan tehnik membangun Masjid di Indonesia. di sana kita dapat melihat foto, gambar dan konsep serta sejarah Masjid. Ada juga animasi 3D yang dapat bergerak untuk melihat interior Masjid (zaman itu animasi masih langka dan terbatas, jadi karya ini sangat luar biasa di zamannya). Sayangnya setelah sekian lama mencari CD dan bukunya, kami tidak dapat menemukannya. Hanya link kosong di sini yang masih bersisa.
Hasil belajar Masjid dan Pasar ini dituangkan ke dalam sebuah aplikasi Android oleh anak saya yang kedua. Isinya berbentuk uraian, tinjauan sejarah dan gim. Karya pertamanya adalah Mengenal Masjid Indonesia. Sungguh masih sangat terbatas dan masih jauh sekali dari Masjid 2000. Waktu itu anak saya masih berusia 14 tahun dan dia mengerjakannya sendirian.
Halaman Muka Mengenal Masjid Indonesia |
Gim Menyusun Gambar Masjid |
Karya keduanya, Pasar Rakyat dibuat pada tahun 2019. Karya ini dibuat ketika sang anak dalam keadaan sakit, dan kami harus bolak balik ke dokter mencari sebab penyakitnya, namun aplikasi masih dapat diselesaikannya dibantu salah seorang adiknya.
Halaman Muka Pasar Rakyat |
Cerita Jual Beli |
Permintaan dan Barang |
Distribusi Barang dari Pasar |
Pengaturan barang di Pasar |
Sejarah Pasar |
Pasar Unik di Indonesia |
Alhamdulillah kedua karyanya terpilih sebagai finalis dalam lomba Mobile Application yang diselenggarakan oleh Kemdikbud kategori pelajar pada tahun 2018 dan 2019.
Pandemi
Masjid dan Pasar adalah tempat yang sering kami kunjungi dan itu tidak terjadi setelah pandemi. Ada banyak protokol ketat yang berlaku di Masjid yang menyebabkan kami memilih untuk beribadah di rumah saja. Sementara kalau ke pasar, terus terang kami merasa lebih banyak resiko yang akan didapat dan tidak sebanding dengan hasil yang kami dapat dari pasar. Jadi kami memilh belanja "on line" saja dan mengandalkan tukang sayur yang masih setia berjualan dari rumah ke rumah.
Terus terang saya masih rindu dengan bangunan Masjid yang indah, luas dan megah dengan permainan lampu terang dan gelap, mural, atap dan jendela yang berbeda dari bangunan rumah, serta sudut sudut dan terasnya tempat muslimah dapat bersembunyi atau berdiskusi tentang agama.
Mihrab Masjid Al Irsyad |
Selasar Masjid |
Sudut Berkesan |
Sedikit melegakan karena kami masih dapat mendengar suara adzan dan shalawat dari Mesjid dekat rumah, walau kadang suaranya terlalu keras, semoga tidak ada yang terganggu... (apakah perlu menggalang dana untuk mengadakan pengeras suara yang nyaman di kuping? ini hanya celoteh saja ya..). Salut untuk penjaga masjid dan pengurusnya yang masih bersusah payah menghidupkan Masjid dan harus tetap menjaga diri agar tidak terjangkit penyakit....Semoga pandemi ini segera berakhir. Syukurlah masih terus dapat beribadah, dan berbelanja tanpa pergi ke Masjid dan ke Pasar.
Masjid dan Pasar, walau sekarang jauh dari pandangan, selalu ada dalam ingatan kami....
Saya juga nggak berani ke pasar selama pandemi. Cukup belanja di warung sayur dekat rumah dan di superindo. Keren juga karya putranya. Selamat berhasil jadi juara!
BalasHapusMakasih banyak atas dukungannya ya... Semoga pandemi segera berahir
HapusArsitektur masjid Al Irsyad Kota Baru Padalarang karya kang Emil memang terlihat futuristis dan modern. Sekarang untuk anak juga ada aplikasi dan CD untuk agar belajar lebih menarik
BalasHapusBetul.. kalau ke sana rasanya nggak habis habis ingin menjelajah seluruh ruangnya
HapusMasya Allah, anaknya piawai membuat aplikasi ya .... untuk ukuran anak-anak sudah luar biasa. Ide mengambil keduanya, masjid dan pasar dari mana, Mbak?
BalasHapusSekarang sudah banyak anak anak yang pandai membuat aplikasi.. anak saya masih terus belajar dan berproses.. Ide berangkat dari sesuatu yang sudah lama kami lihat dan alami sendiri
HapusSuka banget dengan aplikasi yang dibuat putranya mba, sangat berbakat berharap anak saya nantinya juga bisa membuat aplikasi sekeren itu, bicara ttg masjid kalau masjid di Indonesia ini paling banyak macamnya kan ya dibanding di negara muslim lainnya
BalasHapusAmiin..semoga putranya dapat mengembangkan dirinya semaksimal mungkin dan berguna bagi bangsa agama dan negara.. belum tahu kalau banyak variasinya sih.. saya belum pernah membanding kan langsung dengan negara lain.. tapi sepertinya iya ya..
HapusKeren sekali anaknya bikin aplikasi yang semacam itu. Menarik banget lho kalau ada aplikasi yang memuat seluruh masjid-masjid bersejarah di seluruh Indonesia. Ini memudahkan dunia pariwisata juga. Jadi semacam ada pemetaan dan unsur sejarah serta kulturnya.
BalasHapusDulu sudah pernah ada yang dibikin anak Arsitektur ITB, namanya Masjid 2000, tapi sekarang entah ada di mana sumbernya
HapusPasar Cihapit dekat rumah Jeng Wise itu terlihat nyaman. Beda dengan Pasar Kiaracondong yang terakhir saya lihat.
BalasHapusSetiap pasar yang saya kunjungi senantiasa mengesankan.
Sayang pandemi belum berakhir. Saya juga khawatir jika harus ke pasar.
Selamat untuk anak kesayangan yang juara membuat aplikasi. Keren masih kecil sudah cerdas berbuat banyak. Semoga sukses jadi insinyur teknik informatika suatu saat kelak atau apa saja yang bermanfaat.
saya juga dulu ke Kiara Condong.. senang juga ke sana karena harganya murah murah..Makasih atas dukungan dan doanya.. Doa yang sama untuk Palung di sana.. semoga semua dapat berguna bagi agama bangsa dan negara
Hapusmba anaknya sumpah keren banget sih, usia belia sudah pandai membuat desain games gitu, keren, bakal calon anak teknik informatika yang keren niy, atau bermain dengan dunia desain robot-robotan, dan akhirnya bisa menciptakan atau membuat aplikasi lainnya yang bakal bermanfaat. good job adek, keren lanjutkan ya, semoga kedepannya menjadi salah satu generasi anak bangsa yang dapat mengharumkan Indonesia di kancah internasional dengan karya-karya teknologinya
BalasHapusMakasih doanya.. aplikasi itu hanya sebagian kecil saja dari Teknik Informatika.. Mbak Mei mungkin lebih tahu ya karena pernah sekolah di sana...mungkin nanti bakal tanya2 info nih sama Mbak Mei.. sekali lagi terima kasih...
Hapus