Sabtu, 19 November 2016

Cerita Dari Seorang Guru Penghafal Al Quran

Guru penghafal Al Quran ini adalah seorang muslimah yang selain mengajar untuk menghafal Quran, beliau juga mengajar di salah satu perguruan tinggi papan atas di Bandung di jurusan dengan peringkat no 1 di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekarang beliau sedang mendirikan sekolah pengahfal Al Quran dengan murid usia setara SMP dan SMA. 

Sekolah  ini tidak hanya mengajarkan murid untuk menghafal Al Quran, di sana mereka juga belajar materi akademik, dan materi fardhu ain. Di sana murid murid semua di asramakan dalam sebuah kompleks yang berkehidupan Islam. Pada pertengahan tahun 2016 ini beberapa muridnya ada yang berhasil melanjutkan sekolahnya di universitas Al Azhar di luar negri dan di beberapa PTN.

Ada beberapa hal yang menarik yang dia kemukakan tentang keadaan murid muridnya. Menurut pengamatannya, murid yang sudah menjalani program hafalan Quran dengan disiplin tertentu ini memiliki hati yang sangat sensitif. Maksudnya, kalau kita mengingatkan dan menasehati, mereka akan langsung merasa berdosa, jadi tidak perlu lagi memberi peringatan secara keras, karena ditegur dengan lemah lembut, mereka sudah menurut. 

Yang lebih menarik lagi, jika mereka melakukan sebuah kesalahan, mereka akan mengalami kesulitan dalam menghafal Al Quran. hal ini sudah beberapa kali terjadi dengan beberapa kasus yang berbeda.  Biasanya sang guru setelah melihat salah seorang muridnya mengalami kesulitan dalam menghafal, dia akan memberi waktu tambahan untuk muridnya mengevaluasi dirinya sendiri dan berfikir tentang kesalahan kesalahan yang pernah dibuat sebelumnya. Setelah itu sang guru akan memberikan masukan berupa nasehat dan ajakan agar muridnya mau memperbaiki dirinya.  Biasanya setelah ini murid tersebut dapat menghafal lebih baik dari sebelumnya. 

Saya jadi teringat, ada beberapa pelajar agama yang pernah melakukan kesalahan ketika belajar, lalu mereka jadi kehilangan hafalannya beberapa kitab. Padahal kesalahan tersebut bukan termasuk dalam dosa besar. Hal ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengasih, terutama kepada hamba hambaNya yang sedang bersungguh sungguh. Karena Allah terlalu sayang, maka Allah selalu mengingatkan hamba hambaNya ketika berbuat kesalahan, walau itu kesalahan yang kecil saja. Tentu saja kita tidak boleh memandang sebuah dosa kecil sebagai sesuatu yang tidak berarti karena dari dosa kecil itu bisa menuju kepada dosa yang besar. Bagaimana mungkin kita mampu untuk mengkhianati Allah dengan dosa kecil padalah nikmat yang sudah Allah berikan pada kita sungguh luar biasa. 

Gambar dari: http://previews.123rf.com/images/zurijeta/zurijeta0911/zurijeta091100305/5898405-Muslim-praying-hands-Stock-Photo-muslim-prayer-islamic.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar