Minggu, 11 April 2021

Penerapan Pancasila Masa Orde Lama Sampai Reformasi (Ringkasan Pelajaran PKN SMP)

Tulisan ini dibuat sebagai rangkuman pelajaran PKN tingkap SMP sebagai persiapan mengikuti ujian paket B.  Setelah belajar tentang kedudukan Pancasila di Indonesia, kita perlu juga mengetahui bagaimana penerapannya. Pancasila sebagai landasan hukum tertinggi mengalami banyak proses dalam penerapannya di Indonesia seperti uraian di bawah ini.

Orde Lama:

Pada masa ini kondisi di Indonesia adalah: 

Kondisi politik & keamanan serta kondisi sosial-budaya kacau karena masih dalam suasana peralihan dari terjajah menjadi merdeka. Masalah tersebut bersumber baik dari dalam negara sendiri dan dari luar negara. Dari dalam adalah proses mendirikan negara baru yang tentunya mengalami banyak tantangan dari segi ekonomi dan keamanan internal. Dari luar adalah penerimaan negara lain terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Ada 3 periode penerapan pancasila pada masa orde lama; 1945-1950, 1950-1959, dan 1959-1966

a. Periode 1945-1950:

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. ada 2 pemberontakan yang terjadi pada masa itu dengan tujuan mengganti Pancasila dengan ideologi lain, yaitu:

  1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, terjadi pada tanggal 18 September 1948. dipimpin oleh Muso. Tujuan utama membentuk Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis dan mengganti Pancasila dengan komunisme. Pemberontakan ini akhirnya bisa digagalkan
  2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, terjadi pada 17 Agustus 1949. Dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Tujuan utama mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dan mengganti Pancasila dengan syari'at islam. waktu yang digunakan untuk menumpas pemberontakan ini cukup lama, Kartosuwiryo dan pengikut-pengikutnya baru bisa ditangkap pada 14 Juni 1962

    Selain itu masih banyak peperangan yang terjadi akuibat serangan dari luar karena pihak yang tidak mengakui kedaulatan Indonesia. Terjadi juga beberapa proses negosiasi utnuk mempertahankan negara Indonesia.

b. Periode 1950-1956:

Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, tapi dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi liberal. Ini dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Pada masa ini persatuan & kesatuan mendapat tantangan yang berat, banyak pemberontakan yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Pemberontakan2 tersebut adalah:
  1. Republik Maluku Selatan (RMS)
  2. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
  3. Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu pertama kali di Indonesia pada tahun 1955 yang dianggap paling demokratis. 
 
Banyaknya partai yang berpartisipasi dalam pemilu pertama

Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante, UUD Sementara Tahun 1950 tidak berlaku, dan kembali kepada UUD Tahun 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
 

 

c. Periode 1959-1966:

Periode demokrasi terpimpin yang dipimpin nilai Pancasila tapi dalam kekuasaan pribadi presiden (terjadi salah tafsir tentang pancasila sebagai konstitusi).Menjadi Presiden seumur hidup dan membuat Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis). 
Pemberontakan PKI  diketuai DN Aidit yang ingin mendirikan Negara Soviet dan mengganti Pancasila dengan komunis. Berhasil digagalkan. 
 

d. Masa Orde Baru

Setelah PKI berhasil digagalkan, partai tersebut disisihkan, begitu juga Presiden Soekarno yang berkedudukan sebagai Pimpinan Besar Revolusi dan Panglima Angkatan Perang Indonesia secara pasti sedikit demi sedikit kekuasaannya dikurangi bahkan dilengserkan dari jabatan Presiden
pada tahun 1967.
 
Pada tahun 1966-1968, Jenderal Soeharto (yang berhasil membubarkan PKI dan berhasil
menciaptakan stabilitas keamanan negeri ini pasca pemberontakan PKI dalam
waktu yang singkat) dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.  

Visi utama pemerintahan Orde Baru:  melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Apa bedanya Orde Baru dan orde Lama? Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga Kepresidenan
merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya). 
Masa ini diakhiri dengan reformasi yang terjadi pada tahun 1998 yang ditandai denagn turunnya mahasiswa ke jalan dengan mengeluarkan beberapa tuntutan yaitu (Wikipedia): 
  • Adili Soeharto dan kroni-kroninya,
  • Laksanakan amendemen UUD 1945,
  • Hapuskan Dwi Fungsi ABRI (sebagai kekuatan militer dan pengatur negara)
  • Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
  • Tegakkan supremasi hukum,
  • Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme)
 

e. Masa Reformasi

Masalah : 
  • Kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas 
  • menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa,  
  • tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan terutama di kalangan pelajar. 
  • Perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar. Walaupun bangsa-bangsa di dunia makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama dengan
    yang lain, namun persaingan antar kekuatan-kekuatan besar dunia dan
    perebutan pengaruh masih berkecamuk salah satunya melalui penyusupan ideologi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar