Selasa, 28 Oktober 2014

Belajar Fisika Tentang Pemuaian Dari Kehidupan Sehari hari


Ada beberapa peristiwa menarik sehari hari yang bisa digunakan sebagai kasus untuk mempelajari pemuaian antara lain:

Sabtu, 18 Oktober 2014

Percobaan Asam Basa Dengan Kubis Merah

Percobaan dengan asam dan basa adalah salah satu percobaan kimia yang cukup menarik. Kita bisa menentukan suatu larutan adalah larutan basa denagn mencampurkannya dengan larutan yang lain, bisa juga dengan menggunakan kertas lakmus, atau mencampurnya dengan sat lain untuk menghasilkan campuran dan senyawa. 

Dengan menggunakan kubis merah, kita bisa mengetahui apakah suatu larutan ini bersifat asam atau basa.

Blender kubis merah dengan sedikit air, setelah itu kalau mau larutan kubis bisa disaring untuk menghasilkan larutan kubis merah yang bening. Siapkan larutan lain yang bersifat asam dan basa seperti cuka, sabun, abu gosok, soda kue, dll.  Larutan asam juga bisa diambil dari beberapa jenis buah yang sepertinya bersifat asam seperti jeruk nipis, belimbing wuluh, dll. Atau kalau mau kita juga bisa mengambil beberapa larutan lain yang belum diketahui sifat asam basanya seperti keringat, air mata, dll. 

Dari seluruh larutan ini kita bisa menguji terlebih dahulu apakah betul larutan kubis merah bisa berubah warnanya ketika dicampur denngan larutan yang bersifat basa, seperti apa perubahan warnanya, dan sebanyak apa kadar larutan basa yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan warna tersebut. Contohnya di sini adalah abu gosok yang dicampurkan  pada larutan kubis merah. Ternyata untuk mengubah warna larutan kubis menjadi biru dibutuhkan abu gosok  yang cukup banyak (lebih dari 1 sendok makan). Hasilnya seperti di bawah ini:


Sebelah kiri adalah larutan kubis yang telah dicampur dengan abu gosok sebelah kanan larutan kubis yang belum dicampur
Foto di bawah adalah larutan kubis yang dicampur denagn cuka pekat. Dengan beberapa tetes, larutan bisa berubah warna, tapi ternyata warnanya hanya berubah menjadi warna ungu kemerahan (jadi bukan berwarna merah terang).


Sebelah kiri adalah larutan kubis yang dicampur dengan asam, sebelah kanan larutan kubis yang belum dicampur
Setelah berubah warna m enjadi ungu kemerahan, larutan yang sudah bercampur asam ditambahkan denagn abu gosok untuk melihat apakah masih bisa berubah warna menjadi biru, ternyata hasilnya, setelah ditambahkan banyak sekali abu gosok, warna larutan tidak bisa berubah warna menjadi biru tua.
Dari kiri ke kanan: larutan kubis yang belum dicampur larutan lain, larutan kubis yang dicampur larutan asam, kemudian ditambahkan abu gosok, larutan kubis yang dicampur abu gorok saja.
Percobaan ini menjadi lebih menarik jika kita menguji bahan bahan yang belum diketahui apakah ia bersifat asam dan basa. Untuk literatur tambahan bisa membaca larutan apa yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia, serta mengapa larutan tersebut bisa bersifat asam dan basa (misalnya sifat asam dalam lambung untuk mencerna makanan, menegtahui bahan makanan yang bersifat asam dan basa serta manfaatnya, apa yang terjadi jika mencampur makanan yang bersifat asam dan basa, dll.)

Untuk anak usia SMP, bisa mulai belajar membuat data dan mengukur benda benda yang menjadi bahan percobaan.





Minggu, 12 Oktober 2014

Two Wheeler, Mobil Dengan Motor Mainan


Ini adalah karya no 2, mobil dengan motor mainan. Uniknya, mobil ini hanya menggunakan 2 roda tapi bisa berjalan. Bahan membuatnya adalah:

  • 2 CD bekas untuk menjadi roda, bisa diganti denagn tutup stoples yang ukurannya cukup besar.
  • 2 batang kayu sebagai dudukan tempat motor dan sedotan yang menjadi dudukan poros mobil yang berputar
  • 2 Baterai dan tempat baterai (jika tidak ada bisa diganti dengan lakban dan aluminium foil)
  • Motor kecil (hobby motor)
  • Kabel penghubung motor dan batre
  • Batang es untuk menyatukan kedua bagian kayu
  • Karet Gelang
  • Sumpit sebagai poros mobil
  • Gabus (bisa diganti dengan sandal karet bekas untuk menempelkan poros mobil)
  • Roda kecil




Cara kerja mainan ini adalah motor yang berputar denagn energi dari batre akan membuat karet berputar. Karet ini akan membuat bagian poros dari roda berputar sehingga roda dapat berjalan.



Ini adalah gambar mobil yang sudah selesai dirakit


Ini gambar ketika roda sedang berputar


Pada gambar di bawah roda yang terbuat dari CD bekas diganti dengan tutup stoples bekas dari plastik. Menariknya jika salah satu roda ini dicopot, mobil akan bergerak melingkar. 







Sabtu, 11 Oktober 2014

Usamah Bin Zaid, Suri Tauladan Generasi Muda Di Masa Ini, Apakah Hanya Sebuah Mimpi?


Nama ini cukup populer sebagai contoh generasi muda yang cemerlang di zaman Rasulullah. Beliau mampu memimpin pasukan perang dalam usia yang sangat muda- kurang lebih 18 tahun dan beliau dipilih langsung oleh Rasulullah SAW menjadi pemimpin perang. Peristiwa ini dapat memberikan beberapa pandangan terutama dalam proses pendidikan generasi muda pada umumnya. Usamah telah menjadi bukti dalam sejarah bahwa jika proses pendidikan dilakukan dengan baik dan benar, pada usia yang masih sangat muda seseorang sudah dapat melakukan hal hal yang luar biasa.

Bagi orang tua dan guru yang menginginkan kemajuan bagi generasi muda mungkin banyak yang bercita cita agar anak didiknya meneladani Usamah bin Zaid. Bayangkan jika remaja dalam usia yang sangat muda sudah memiliki banyak karya... mungkin tidak semua berbakat menjadi pemimpin, ada yang berbakat di bidang seni, ilmu alam, bahasa, dll.... dan semua sungguh sungguh mengembangkan karyanya.... akan tercipta sumber daya manusia dengan kualitas yang sangat baik yang berguna bagi masyarakat. Tapi sebelum kita terlanjur mabuk denagn mimpi mimpi itu, tidak ada salahnya jika kita mengenali sedikit tentang Sayidina Usamah bin Zaid dan proses pendidikan yang dialaminya....

Orang Tua

Ibunya Ummu Aiman, ayahnya Zaid bin Haritsah, keduanya adalah sahabat Rasulullah yang masuk dalam golongan yang paling dulu memeluk agama islam. Ummu Aiman adalah pengasuh Rasulullah yang berstatus sebagai budak kepunyaan ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib. Beliau dimerdekakan oleh Rasulullah setelah Rasulullah menikah dengan Siti Khadijah. Bapaknya Sayidina Zaid bin Haritsah, seorang budak yang diangkat menjadi anak oleh Rasulullah. Jika ada yang mengatakan anak yang soleh terbentuk dari ibu yang solehah dan bapak  yang soleh, ini adalah salah satu contohnya. 

Soleh dan solehah bapak ibunya jauh sekali di atas gelar soleh dan solehah yang ada pada zaman ini. Bayangkan, menjadi orang yang paling awal memeluk agama Islam, diburu, dihina, diasingkan bahkan disiksa oleh kaum kafir. Masa itu adalah masa yang paling berat, dan mereka mampu menjalaninya dengan kekuatan dan kesabarannya. Setelah itu masa hijrah. Ummu Aiman berhijrah ke Habsyi lalu ke Madinah. Hijrah ke Madinah dilakukan dengan berjalan kaki, dalam keadaan berpuasa. Setelah itu masa peperangan. Ummu Aiman turut membantu memberikan air dan mengobati luka prajurit Islam. Suaminya yang pertama wafat, anaknya Aiman juga syahid di medan perang.

Sayidina Zaid bin Haritsah adalah salah seorang yang sangat disayangi oleh Rasul. Beliau adalah anak angkat yang lebih memilih untuk tinggal bersama Nabi dibandingkan dengan bapak kandungnya. Padahal kehidupan Nabi sungguh sederhana, bahkan penuh dengan ujian terlebih ketika Muhammad sudah diangkat menjadi Rasul. Tapi ini tidak membuatnya mundur, beliau setia mendampingi Nabi dalam setiap keadaan, hijrah, peeprangan dan apapun. Beliau sangat taat kepada Rasul, sampai ketika memilih pasangan hidup, Rasul lah yang menentukannya. 

Tanpa berfikir panjang, beliau sanggup mengajukan diri untuk menikahi Ummu Aiman. Bayangkan, Sayidina Zaid bin Haritsah adalah anak angkat Nabi, sementara Ummu Aiman adalah pengasuh nabi, bisa dibayangkan jauhnya usia yang terpaut antara keduanya. Sepertinya, hal yang mendorong Sayidina Zaid bin Haritsah meminang Ummu Aiman adalah perkataan Rasul yaitu: siapa yang akan menikahi Ummu Aiman akan menjadi ahli syurga. Beliau mendapatkan apa yang diinginkannya denagn syahid di medan perang. Dan ternyata bukan cuma syahid yang didapatnya, ia pun mendapatkan zuriat yang tangguh: Sayidina Usamah bin Zaid.

Kita tidak bisa membayangkan hebatnya ibu dan ayah Usamah bin Zaid. Kecintaannya dan pengorbanannya pada Islam, pada Allah dan Rasul begitu besar yang dibayar dengan memberikan segala galanya untuk Allah dan Rasul, jiwa dan raganya.

Guru

Guru Sayidina Usamah adalah Baginda Rasulullah. Sebaik baiknya guru yang ada di sepanjang zaman. Seperti apakah Rasulullah mendidik Usamah? bagaimana jurus jurusnya? tidak ada yang tahu dan tidak akan ada yang mampu. Namun kita bisa belajar dari beberapa hadits dan sirah yang ada. Rasulullah mendidiknya dengan penuh kasih sayang yang tepat. Ketika masih kecil, Rasulullah sering menimang dan memangku Usamah bersama sama denagn cucunya Sayidina Hasan RA. Ketika Usamah terluka, Rasulullah yang merawat dan menghibur Usamah. Dan ketika Usamah sudah beranjak besar, Rasulullah juga yang menegur Usamah ketika salah dalam bertindak dengan cara yang berhikmah. Teguran itu sampai akhir hayat Sayidina Usamah tetap diingatnya, dan ia sudah bertekad untuk tidak kembali melakukan kesalahan yang sama.

Lingkungan

Bisa dikatakan Sayidina Usamah lahir dan besar dalam lingkungan yang penuh kedamaian dan kebaikan. Pada masa itu pembangunan Islam mulai berkembang. Jumlah pengikut Islam semakin bertambah, dan pada masa itu Rasulullah masih ada di tengah tengah umat Islam sebagai pemimpin dan pendidik. Umat Islam ketika itu mengalami dan menyaksikan sendiri wahyu diturunkan, peperangan dan perjuangan dilakukan bersama sama dengan Rasulullah. Tujuan hidup mereka sangat jelas, untuk memperoleh keredhoan Allah dan Rasul. Pada masa itu bukan harta benda yang menjadi barang berharga, tapi apa yang dapat mereka buat untuk menunjukkan cinta dan pengorbanan mereka kepada Rasulullah SAW. Dalam usia di bawah 15 tahun, banyak sekali pemuda yang berusaha agar dapat ikut serta dalam berbagai peperangan. Dan Usamah bin Zaid termasuk salah satu pemuda yang pernah bersedih karena belum diizinkan untuk ikut berperang. 

Bagaimana jika dibandingkan dengan lingkungan kita sekarang? berapa banyak pemuda pemudi yang telah memiliki cita cita tinggi untuk Allah dan Rasul? dengan berbagai permasalahan yang ada sekarang, nampaknya kita masih jauh sekali.....

Materi Pendidikan

Semoga kita bisa mencontoh materi pendidikan apa saja  yang pernah disampaikan kepada Usamah dan pemuda pemudi islam ketika itu.....Tujuan pendidikan ketika itu sangat sederhana, dan setiap orang dari berbagai kalangan, tingkatan dan berbagai kemampuan mampu mengikutinya jika mereka bersungguh sungguh. Materi pendidikan ketika itu adalah Iman Islam dan Ihsan. Dari ketiga pokok bahasan ini dapat diuraikan lagi ilmu fardhu ain dan ilmu fardhu kifayah. Ilmu ini diamalkan oleh setiap muslim sampai akhir hayatnya, dari hal hal yang bersifat keyakinan, perbuatan dan adab adab. Ilmu selain itu boleh dicari, tidak pernah disembunyikan, dihalang atau dibatasi, apalagi yang membawa dampak positif bagi ummat. 

Secara teknis, ilmu tidak pernah dibatasi di kalangan muda dan tua. Rasulullah menyampaikan wahyu kepada seluruh manusia. Jika ilmu wahyu saja tdiak disembunyikan, apalagi ilmu lain yang sifatnya tidak wajib. Setiap orang boleh mencari ilmu dan berlatih dengan proses magang. Contohnya, sebelum Sayidina Usamah menjadi panglima perang, beliau telah mengikuti beberapa kali peperangan, sehingga telah memiliki kemampuan teknis dan mengetahui suasana peperangan. Sebelum beliau diizinkan untuk menjadi prajurit perang pun beliau telah berlatih agar dapat diterima menjadi prajurit perang. Denagn latihan dan proses magang ini, ilmu beliau semakin bertambah. Tentu saja banyak ilmu yang didapatkan langsung ketika beliau turut dalam peperangan. salah satunya adalah teguran dari Rasulullah. Teguran yang diberikan oleh Rasul tidak menjadikannya mundur, tapi membuatnya menjadi lebih berhati hati dalam mengambil keputusan dalam peperangan. 

Bagaimana dengan masa sekarang? .......