Minggu, 28 November 2021

Beberapa Jenis Reaksi Kimia (Kimia SMA)

Ada 3 jenis reaksi kimia yang umum terjadi yaitu reaksi pengendapan, reaksi asam basa dan reaksi redox. Reaksi akan diceritakan di bawah ini.

Reaksi Pengendapan

Sebelum masuk ke dalam reaksi pengendapan kita perlu mengetahui sifat air dan seyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut. 

Air sebagai pelarut

Mengapa Gula dan garam dapat larut dalam air? tapi minyak tidak? kita perlu mengetahui perilaku air sebagai pelarut untuk mengetahuinya. 

Polaritas Pada Air

Air adalah pelarut yang baik, dan ini disebabkan karena membentuk molekul dan ikatan elektron di antara molekulnya. 

Dalam ikatan kovalen dari unsur yang sama, semua muatannya seimbang, sebaliknya jika berbeda, ada atom yang menarik elektron lebih besar dari yanglain seperti H2O. Atom O menarik elektron lebih kuat dri H sehingga elektron lebih kuat ke atom O, ini yang disebut kutub, adanya polaritas antara ikatan O dan H. jadi molekul air membuentuk sebuah sudut. Bentuk  molekul dan ikatan yang polar ini membuat polaritas: O pada kutub negatif dan antara kedua atom H positif. 

Bentuk molekul air


Senyawa Ion dalam Air

Senyawa ion akan dikelilingi oleh molekul air yang bersifat polar. Muatan negatif pada air akan tertarik ion positif (kation) dan sebaliknya. Daya tarik ini mengalahkan daya tarik antar ikatan ion sehingga ion terpisah dan menjadi larut dalam air. 

 

Bola biru menunjukkan air yang mengelilingi senyawa ion.

Contoh senyawa yang larut: Na Cl denagn nilai kelarutan dalam air (suhu 20 Celsius) = 365 gr/ L. Senyawa Na Cl disebut senyawa larut. Jika daya tarik antar ion lebih besar dari molekul air, maka senyawa ion tersebut tidak akan bereaksi. contohnya AgCl dan air denagn nilai kelarutan dalam air (suhu 20 Celsius) = 0.009 gr/ L. Senyawa ini disebut senyawa tak larut.

Contoh senyawa larut dalam air:

1 mol KBr akan larut menjadi 1 mol K+ dan 1 mol Br -.

Ketika larutan KBr dihubungkan denagn elektroda, akan terbentuk arus yang menyebabkan lampu akan menyala. 

 

Lampu menyala karena ada arus listrik. Arus terjadi karena ada pergerakan dari partikel bermuatan. Muatan K bergerak ke kutub negatif dan Muatan Br sebaliknya. Ini yang membuat larutan dapat menghantar listrik. Larutan seperti ini disebut  Larutan Elektrolit. Larutan senyawa ion adalah larutan elektrolit kuat karena seluruh senyawa akan terurai menjadi muatan positif dan negatif yang akan  menghasilkan arus yang besar. 

 Latihan Soal: 

Jika terdapat 5 mol amonium sulfat, maka akan terdapat berapa ion NH4 dan SO4? akan ada 10 ml NH4 dan 5 mol SO4 terlihat dari perbandingan koefisiennya.

 

Senyawa Kovalen dalam Air

Walaupun senyawa kovalen dapat larut dalam air, tapi susunan molekulnya tidak berubah. Biasanya larutan ini tidak menghantar listrik dan disebut larutan non elektrolit. 

Larutan Asam

Ada senyawa kovalen yang salah satu unsur pembentuknya adalah Hidrogen. Senyawa ini dapat larut dalam air dan terurai menjadi ion. Atom hidrogen terdiri dari proton yang dikelilingi 1 elektron, ketika elektron pindah, H+ hanya terdiri dari 1 proton bermuatan positif yang dengan mudah dapat mengikat muatan negatif dari H2O dan membentuk ikatan kovalen H3O+. Contoh:

Penulisan reaksi kimia

Ada 3 cara penulisan: Persamaan molekuler (molecular equation) , persamaan ion lengkap (total Ionic Equation) , persamaan ion bersih (Net Ionic Equation). Ketika ada larutan Perak Nitrat dan Natrium Kromat dicampur akan menghasilkan Perak Kromat dalam bentuk padat (solid).



Reaksi Pengendapan

Adalah reaksi antara senyawa ion yang larut menghasilkan endapan (solid). Contohnya larutan
Kalsium Klorida dan Natrium Florida akan menghasiklkan Kalsium Florida dalam bentuk padat. 


Prediksi Adanya Endapan

Ada Petunjuk tentang prediksi endapan dalam senyawa ion: (sumber: https://www.studiobelajar.com/kelarutan-garam/)


Menghapalnya bisa dengan cara ini: https://sciencenotes.org/solubility-rules-chart-and-memorization-tips/


Reaksi Asam Basa

Terjadi antara senyawa ion yang bersifat asam dan basa dan bersifat elektrolit.terdapat unsur H dan OH pada reaksi asam basa. Senyawa asam memiliki unsur H dan akan menghasilkan H+ jika larut dalam air. Senyawa basa memiliki unsur OH dan akan menghasilkan OH - jika larut dalam air.  

Asam kuat dan basa kuat adalah larutan elektrolit kuat karena seluruh unsur akan berubah menjadi ion. Asam dan basa lemah sebaliknya. 

Reaksi Asam Kuat

Contoh senyawa asam kuat dan basa dapat dilihat pada tabel:

 

Jumlah asam dan basa dapat ditemukan melalui proses titrasi. Titrasi asam adalah menambahkan senyawa basa standard dengan volume terukur ke dalam larutan asam yang belum diketahui banyaknya. Ditambahkan juga indikator asam dan basa agar perubahan warna dapat diketahui.  Ketika hampir setimbang, indikator akan berubah menjadi ungu tapi berubah lagi menjadi bening. Ketika sudah setimbang, akan ada sedikit OH- dan terlihat perubahan warna.

Pada saat ini jumlah mol ion H+ akan sama dengan jumlah mol OH-.



Bagaimana perpindahan muatan terjadi dalam reaksi asam basa? 

J Bronsted dan Thomas Lowry merumuskan : Molekul asam adalah molekul yang memberi proton (muatan positif) dan Molekul basa yang me nerima proton.  jadi H3O+ akan bereaksi dengan OH- ketika larut dalam air. 

 

Reaksi Asam Lemah 

Natrium Hidroksida dan CH3COOH (asam asetat) yang merupakan asam lemah. Persamaannya adalah: 


Tidak ada H3O+ pada persamaan tersebut. Muatan positif ada pada Na+ dan negatif pada CH3COOH.

 

Reaksi Redox (Oksidasi -Reduksi)

Adalah perpindahan muatan elektron dari senyawa yang muatannya kecil pada yan muatannya lebih besar. rfeaksi ini terjadi pada senyawa ion dan kovalen. 

Istilah reaksi redox

Oksidasi: kehilangan elektron, Reduksi: mendapat elektron.

Reaksi redox pada senyawa ion 

Pada senyawa ion: 


Mg kehilangan elektron = oksidasi, O mendapat elektron= reduksi. Atau O2 mengoksidasi Mg dan Mg mereduksi O2.

Atom Mg memberi 2 elektron pada O (atom Mg jadi lebih kecil karena kehilangan 2 elektron- penjelasan di sini).

Pada senyawa kovalen: 


  
 

Cl menarik muatan lebih kuat dari H sehingga muatan elektron pada Cl lebih banyak. 

H kehilangan sebagian elektron = oksidasi, Cl mendapat sebagian elektron= reduksi. Atau Cl mengoksidasi H dan H mereduksi Cl. reaksi redox dapat dilihat dari perubahan bilangan oksidasi senyawa.

Bilangan Oksidasi Untuk Reaksi redox

Bilangan oksidasi dapat dilihat pada tabel periodik

Untuk beberapa elemen, bilangan oksidasi tertinggi adalah: 

Kecuali untuk Oksigen yang tidak memiliki bilangan oksidasi +6 dan Floride yang tak memiliki bilangan oksida +7.
 

Aturan Bilangan Oksida

Untuk unsur bebas seperti Cl2, Na, Fe, Ca, N2 dll itu memiliki bilangan oksidasi = 0. sehingga Cl2, Na, Fe, Ca, N2 itu memiliki bilangan oksidasi = 0. 

Lengkapnya di: http://www.panduankimia.net/2016/11/cara-menentukan-bilangan-oksidasi-dari.html

 

Contoh reaksi redox

Unsur Al yang awalnya memiliki bilangan oksidasi 0  berubah menjadi Al2SO3 dengan bilangan oksidasi +3. Ciri lainnya Al adalah unsur yang berubah menjadi senyawa aluminium sulfat. Aluminium adalah pereduksi dan H2SO4 adalah pengoksidasi



Gas Hidrogen awalnya  memiliki bilangan oksidasi 0 berubah menjadi H2O dengan bilangan oksidasi+1. Hidrogen adalah pereduksi dan  Oksigen adalah pengoksidasi.Unsur hidrogen berubah menjadi senyawa H2O (dihidrogen monoksida).

Bagaimana dengan reaksi asam basa hidrogen dan hidroksida yang menghasilkan air? 


Terlihat nilai bilangan oksidasi setiap elemen tidak berubah, sehingga tidak terjadi reaksi redoks.

Jenis Reaksi Redoks

Terdiri dari : 

Reaksi Kombinasi

X+Y → Z 

Reaksi Kombinasi Antara 2 Unsur

a. Metal dan non metal senyawa ion

Metal menjadi pereduksi (yang mengalami oksidasi dan peningkatan bilangan oksida), non metal pengoksidasi


 b. Dua senyawa kovalen (non metal)


Hidrogen pereduksi dan Nitrogen pengoksidasi. 

Reaksi Kombinasi Antara Senyawa dan Unsur



Reaksi dekomposisi

Z →  X+Y 

terjadi ketika ada salah satu senyawa yang menerap energi sehingga ikatan antar molekulnya putus. 

Reaksi dekomposisi termal

Reaksi yang terjadi   karena dipanaskan, seperti metal oksida, klorat dan perklorat yang akan melepas oksigen ketika dipanaskan. terjadi pada benda peledak dan kembang api. 

 

 

Senyawa KClO3 adalah pereaksi dan pereduksi.

Reaksi dekomposisi elektrolisis

Senyawa yang menyerap energi listrik dan mengurainya menjadi unsur. 


Beberapa metal banyak yang diproduksi dengan cara elektrolisis. 

Reaksi Pertukaran

 

X+YZ →  XZ+Y 

Terjadi pada Metal

  • Metal menukar H2  dalam bentuk air atau asam

Kelompok metal golongan 1A dan 2A sangat reaktif dan dapat menukar H2 dari air dengan cepat. 


Untuk yang kurang reaktif seperti Al dan Zn, dibutuhkan panas utnuk mempercepat reaksi. Hidrogen dibuat dalam bentuk uap(gas)

Ada metal yang kurang reaktif seperti Ni dan Sn tidak bereaksi dengan air tapi bereaksi dengan asam. 

Pada reaksi diatas, metal adalah pereduksi (mengalami oksidasi dan bilangan oksidasinya bertambah) . 

Ag dan Au tidak reaktif dan tidak dapat berekasi dengan H2. 

  • Metal menukar metal lain

Contohnya seng (Zn) yang menukar tembaga sulfat (CuSO4) karena Zn lebih reaktif dari Cu,  menjadi ZnSO4. 


Contoh lain: 

 

Pengelompokan unsur metal yang paling reaktif dan kurang reaktif dengan hidrogen : 

Paling reaktif gol IA dan 2A, 



Terjadi pada Halogen

Untuk halogen, semakin bawah tempatnya pada tabel periodik, semakin kurang reaktif. F2 >Cl2>Br2>I2. 

Cl dapat mengoksidasi Br seperti: 

Reaksi Pembakaran

Reaksi dengan oksigen yang dapat menghasilkan panas dan cahaya seperti: 

Ikatan carbon pada senyawa akan putus dan bereaksi dengan oksigen. 

Pada senyawa organik seperti etana, butana, dll yang bereaksi dengan oksigen, biasanya akan menghasilkan CO2 dan H2O. 

Contoh lain adalah proses respirasi dalam sel seperti reaksi glukosa dan oksigen:

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/jenis-jenis-reaksi-redoks-3797/

Rabu, 24 November 2021

Teori Bulan Sabit Ibnu Al-Haitsam


"Semilingkaran AC dan AB dipotong oleh sebuah lingkaran yang berada di tengah persegi panjang ABCD dengan diameter CB. hitung total luas bulan sabit AB dan AC (yang berwarna hijau dan abu-abu)."

Catatan: 


  1. Pertama, kita perlu menghitung luas semilingkaran AB dan AC (yaitu total luas yang berwarna hijau, abu-abu, dan merah).
    1. luas semilingkaran ⯊AB = Ï€r² ÷ 2
    2.                                             = Ï€ × (AB ÷ 2)² ÷ 2
    3.                                             = (Ï€ × AB² × (1÷2)²) ÷ 2
    4.                                             = (Ï€ × AB² × 1 ÷ 4) ÷ 2
    5.                                             = Ï€ × AB² × 1/4 × 1/2
    6.                                             = Ï€ × AB² × 1/8.
    7. luas semilingkaran ⯊AC = Ï€r² ÷ 2
    8.                                             = Ï€ × (AC ÷ 2)² ÷ 2
    9.                                             = (Ï€ × AC² × (1÷2)²) ÷ 2
    10.                                             = (Ï€ × AC² × 1 ÷ 4) ÷ 2
    11.                                             = Ï€ × AC² × 1/4 × 1/2
    12.                                             = Ï€ × AC² × 1/8.

    13. total luas semilingkaran = Ï€ × AC² × 1/8 + Ï€ × AB² × 1/8 
    14.                                           = 1/8Ï€ × (AB² + AC²)
  2. Selepas itu, kita perlu 'memotong' luas semilingkaran yang sudah kita hitung.

  3. Catatan:



  4. kita perlu memotong luas dengan cara mengurangi total luas semilingkaran dengan luas interseksi (yang berwarna merah).
    1. luas interseksi = luas semilingkaran COB - luas segitiga ABC
    2.                         = (Ï€r² / 2 - wh / 2)
    3.                         = (Ï€r² - wh) / 2
    4.                         = (Ï€ × (CB ÷ 2)² - AB × AC) / 2
    5.                         = (Ï€ × ( (√(AC² + AB²) × 1/2)² - AB × AC) / 2
    6.                         = (Ï€ × (AC² + AB²) × 1/4 - AB × AC) / 2
    7.                         = (Ï€ × (AC² + AB²) / 4) / 2 - (AB × AC) / 2
    8.                         = Ï€ × (AC² + AB²) / 8 - AB × AC / 2
  5. Setelah mengetahui luas interseksi, kita perlu mengurangi total luas semilingkaran dengan luas interseksi:
    1. total luas bulan sabit = total luas semilingkaran - luas interseksi
    2.                                   = 1/8Ï€ × (AB² + AC²) - (Ï€ × (AC² + AC²) / 8 - AB × AC / 2)
    3.                                   = 1/8Ï€ × (AB² + AC²) + (AB × AC / 2 - Ï€ × (AC² + AC²) / 8)
    4.                                   = 1/8Ï€ × (AB² + AC²) + AB × AC / 2 + -1/8Ï€ × (AB² + AC²)
    5.                                   = -1/8Ï€ × (AB² + AC²) + 1/8Ï€ × (AB² + AC²) + AB × AC / 2
    6.                                   = AB × AC / 2

Bonus

Jadi, total luas bulan sabit AB dan AC adalah AB × AC / 2.
Rupa-rupanya luas ini sama dengan luas segitiga ▵ABC, yaitu luas yang berwarna biru.
 
Hazan.png
Ilmuwan Ibnu Al-Haitsam. (sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Haytham)
Hal ini pertama kali ditemukan sekitar pada abad ke-100 oleh seorang bernama Ibnu Al-Haitsam.


--MNA--

Minggu, 21 November 2021

Pengenceran- Stokiometri (Kimia SMA)

Definisi

Molaritas adalah perbandingan banyaknya benda yang dilarutkan (mol) dan benda pelarut (liter). satuannya mol/ Liter.


 

Kita bisa mengetahui :

Massa zat yang dilarutkan kalau tahu Molaritas dan volume pelarutnya, begitu juga sebaliknya. 

Banyaknya hasil reaksi dalam liter atau mol jika columed dan molaritas diketahui. Ingat: selalu buat perbandinan persamaan reaksi dalam mol, bukan liter atau gram.

Pengenceran Larutan

Pengenceran dilakukan denagn menambah zat pelarut, zat terlarut jumlahnya tetap. 

Tanya: 

Sebuah larutan garam (Na Cl) Molaritasnya= 0,15 mol/L akan dibuat  dari larutan garam denagn Molaritas 6 mol/L sebanyak 0.8 L. Berapa volume larutan garam yang perlu ditambahkan? 

Jawab: 

Cari berapa mol NaCl yang akan dibuat sebanyak 0,8 L larutan. M= 0,15mol/L., maka NaCl pembuat: 0,8 x 0,15= 0,12 mol NaCl. Pembuatnya memiliki Molaritas 6 mol/L. Yang dibutuhkan adalah 0,12 / 6 L= 0.02 L. 

Total larutan adalah 0,8 L terdiri dari 0.02L yang akan dilarutkan dan 0,78 L pelarut (air)

Rumus: 

Molaritas larutan  yang diinginkan x volume larutan yang diinginkan  = banyaknya mol= Molaritas larutan pembuatx volume pembuat

Molaritas larutan=0.15 mol/L, vol larutan yang diinginkan=  0.8 L. Molaritas larutan pembuat= 6 mol/ L. Dapat diketahui vollarutan pembuat.



 

 

 

 

Menghitung Kuantitas Dari Reaksi Kimia -Stokiometri (Kimia SMA)

Jika ada reaksi kimia : 


 C3HS(g) + 5O2(g) ---3CO2(g) + 4H2O(g)

Maka kuantitasnya adalah :

 

 

Cara: 

  • Periksa reaksi kimia  ruas kiri dan kanan, keduanya harus tepat. 
  • Perbandingan pada rekasi berlaku dalam satuan mol saja. Kalau massa yang diketahui, konversi ke mol dulu. 
  • Salah satu unsur diketahui, maka unsur lain dapat dihitung. Gunakan perbandingan yang tepat dari tiap reaksi dalam satuan mol.
  •  Jika yang ditanyakan adalah massa unsur lain, konversi kembali.

Aplikasi Perhitungan Senyawa Dengan Mol (Kimia SMA)

 


http://itschemistrytime.blogspot.com/2011_11_01_archive.html

 

Konversi Mol dan Massa

  • 1 partikel dengan 'x' massa atom (amu) akan sebanding dengan 1 mol partikel tersebut dengan 'x' massa partikel dalam gram dan sebanding dengan 'x' massa Molarnya.


  • Gunakan Massa molar (gram/ mol) untuk menkonversi dari mol ke gram atau sebaliknya. 
  • Massa Molar dapat diketahui jika rumus molekul partikel diketahui. Dari rumus molekul partikel  kita bisa menghitung massa molekul dan Massa Molar.  
    • H2O memiliki  massa molekul = 18 (Massa H = 2, O = 16 jadi massa senyawa adalah 2+16). maka massa molarnya adalah 18 gr/; mol.
  • Jika diketahui jumlah mol, massa dapat diketahui denagn menghitung jumlah mol dengan Massa Molar partikel. Juga sebaliknya
    • Berapa mol H2O yang beratnya 36gr? 36gr/ 18 (gr/mol) = 2 mol 
  • Jumlah partikel dapat dihitung dengan = Mol x Bilangan Avogadro

Menghitung perbandingan massa unsur dalam sebuah senyawa

Pertanyaan: 

Cari persen massa  setiap unsur dalam C6 H12 O6 (glukosa)  

Cara:

  • Cari berapa massa atom partikel tersebut. Kita tahu berat 1 mol partikel dan massa molarnya (gr) sebanding  dengan berat 1 massa  atom (amu). 


  • Massa molar  C6 H12 O6 adalah 180 gr/ mol. Massa 1 mol C6 H12 O6 adalah 180 gr. 
  • Cari massa tiap atom dan bandingkan dengan massa senyawa C6 H12 O6. 
    • Karena ada 6 C dalam rumus molekul, maka dalam 1 mol C6 H12 O6 terdapat 6 mol C. Massa C= 6x 12= 72 gr. 
    • Perbandingan massa C dan C6 H12 O6 adalah 72/ 180 = 0.4 = 40%

Membuat Rumus Empirik Molekul Jika massa tiap unsur diketahui

Ada 2.82g Na,4.35g Ct, dan 7.83g O dalam sebuah senyawa. tentukan rumus empiriknya.

Cara: 

  • Konversi massa ke mol. Gram bukan satuan atom, Maka atom harus dikonversi jadi mol dulu baru dapat dibandingkan. Contoh: Massa atom Na =  22, maka 2.82 gr Na adalah 2.82/22 mol. 
  • Setelah semua unsur ditemukan dapat dicari perbandingannya dalam persen.

Membuat Rumus molekul Jika rumus empirik dan Massa Molar diketahui.

Hitung perbandingan Massa molar dan massa molekul dalam rumus empirik. Angka yag didapat adalah bilangan pengalinya.