Selasa, 24 Desember 2013

Papercraft Kubus Sederhana- Kegiatan Motorik Halus Anak

Untuk mengasah keterampilan dan kreativitas anak, kita dapat mengajak anak-anak yang sudah agak besar (4 tahunan) untuk membuat kerajinan papercraft. Pola papercraft banyak tersedia secara gratis di Internet, jadi kita sebagai orang tua tidak usah repot-repot membuat sendiri. Dalam memilih papercraft perlu diperhatikan apakah dalam papercraft tersebut mengandung ide-ide yang tidak baik untuk anak-anak. Jika ada papercraft yang tidak baik, jangan sampai dimainkan anak karena dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan jiwa anak.

Orang tua juga perlu memberi bantuan untuk mengerjakan papercraft yang rumit. Anak-anak yang masih kecil tentunya hanya dapat mengerjakan papercraft yang sederhana.

Berikut ini ada papercraft kubus yang sangat sederhana yang sangat mudah dikerjakan. Sebagai variasi, anak-anak dapat menghiasnya dulu dengan cara diwarnai sebelum digunting dan dirakit menjadi kubus.



Download PDF

Kita juga bisa membuat aneka bentuk papercraft sendiri seperti di sini. 

Kehamilan Adalah Hadiah dari Allah

Banyak sekali pahala yang didapat seorang muslimah ketika ia sedang mengandung, ketika melahirkan dan ketika mengurus anak anaknya. Jika amanah dari Allah ini ditunaikan dengan sebaik-baiknya, dengan izin Allah ia akan menjadi anak yang soleh solehah yang dapat menberikan banyak kebaikan pada ummat. Kita perlu bersyukur sebanyak-banyaknya pada Allah atas nikmat yang diberikan ini dan berusaha sebaik-baiknya untuk meraih segala hadiah yang diberikan oleh Allah baik berupa pahala dan kesempatan utnuk mendapatkan anak soleh solehah.
Kita juga perlu berhati-hati karena pada masa ini terdapat banyak ujian dan cobaan. Gunakan segala ujian ini untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, jangan sampai hal ini menjerumuskan kita dan membuat kita jauh dari Allah. Mintalah kepada Allah agar selalu dibimbingNya, mintalah petunjuk pada Nya, dekatkan diri kita pada Nya sepanjang hari dan malam, gunakan segala yang termampu dari diri kita untuk dapat memberikan yang terbaik pada Nya.

Mari Mendidik Anak Sebaik-baiknya

Sabda Nabi SAW:
"Setiap bayi dilahirkan di atas fitrah maka kedua ibu bapa merekalah yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani atau Majusi."
Hadits Rasulullah di atas menunjukkan bahwa anak-anak adalah titipan Alah kepada orang tua. Adalah tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak anak sebaik baiknya agar kelak dapat menjadi hamba dan khalifah yang memperjuangkan nama Tuhan di muka bumi ini.Kelak para orang tua akan ditanya di akhirat apakah sudah bersungguh sungguh mendidik anak anaknya. Anak yang soleh dan solehah akan membantu kedua orangtuanya di akhirat kelak sementara anak yang durhaka akan membebani kedua orang tuanya. Doa anak soleh dan solehah menjadi amalan yang tidak terputus ketika kedua orang tuanya meninggal. Selain kepada kedua orang tuanya anak soleh dan solehah dapat memberi manfaat pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Bagaimana Mendidik Anak yang Baik dan Benar

Orang tua harus memahami betul betul bahwa posisi orang tua terhadap anak adalah pendidik, sementara anak adalah yang dididik. Seorang pendidik harus dapat mengetahui seperti apa ia membentuk anak anaknya dan dengan cara apa. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Islam telah memberikan panduan sebaik baiknya dalam mendidik anak sehingga jika ilmu tentang pendidikan anak ini telah lengkap, Insya Allah kita tidak akan salah langkah.
Setiap manusia sejak lahir sudah diberi 3 potensi yang dapat dikembangkan yaitu potensi rohani (Jiwa dan hati) , Jasmani dan Akal. Ketiga potensi ini tumbuh berkembang sesuai dengan umurnya. Setiap pendidik perlu mengetahui didikan apa yang dapat diberikan sesuai dengan umurnya.

Perkembangan Jasmani

Jika jasmani dididik dengan baik, anak akan menjadi sehat dan kuat. Anak dengan stamina fisik yang prima adalah aset yang sangat berharga karena energi nya berguna untuk belajar dan berbakti pada masyarakat. Anak yang jarang sakit memiliki kesempatan dan waktu untuk berkembang lebih baik dibanding anak yang sering sakit.
Islam sangat memperhatikan pendidikan jasmani. Ini terbukti dari Hadits Rasulullah:
[ الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ ]
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah.” (HR. Muslim).
Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah”[HR. Bukhari- Muslim]
Ajaklah anak untuk berolah raga, melakukan aktivitas sehari hari dalam rumah, dan melakukan pekerjaan fisik lain yang bermanfaat. Sesuaikan aktivitas dengan tingkat usianya. Berikan anak makanan yang halal dan baik. Makanan yang haram dapat berpengaruh buruk pada perkembangan rohaninya.

Perkembangan Akal

Dengan menggunakan akalnya manusia dapat membuat berbagai teknologi yang mempermudah kehidupan di dunia. Akal bersifat sebagai alat bantu, ia bukanlah inti dari suatu pendidikan. Jika manusia telah dididik dengan baik, ia akan menggunakan segala akalnya untuk kebaikan, jika ia tidak mendapatkan pendidikan yang baik, ia akan menggunakan akal untuk kepentingan dirinya saja.
Manusia yang tidak menggunakan akal dalam kehidupannya bisa saja selamat di akhirat, tapi ia tidak dapat membawa kemajuan peradaban di dunia.
Berikanlah anak sarana untuk mengembangkan pertumbuhan akalnya dengan banyak membaca dan mengamati alam sekitar. Jangan lupa untuk selalu memasukkan rasa bersyukur terhadap nikmat Allah, rasa kagum terhadap ciptaan Allah, jika anak mendapatkan ilmu ilmu baru. Berilah kesempatan anak untuk bereksplorasi, bereksperimen dan mendesain sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya sesuai dengan usianya.

Perkembangan Rohani

Perkembangan Rohani adalah inti pati dari sebuah pendidikan. Pendidikan rohani ini sangat penting karena ini yang menjadikan seorang manusia menjadi baik ataupun tidak.Sebaiknya pendidikan rohani ini diberikan pada anak sejak lahir, bahkan sebelum lahir. Sampai saat ini belum ada formula yang dapat dipakai untuk dapat mendidik mental dan jiwa seseorang. Rohani manusia sangat sulit untuk dilacak karena ia tidak dapat dilihat secara kasad mata.

Mual Dan Muntah pada Ibu Hamil

Biasanya mual dan muntah dialami oleh ibu ibu hamil pada bulan 0 sampai 4 bulan. Ada yang tidak mengalaminya sama sekali namun ada juga ada yang sampai terganggu dengannya. Mual dan muntah dapat mengganggu aktivitas sehari hari dan mengganggu pemandangan orang di sekitar kita. Orang lain mungkin terganggu denagn kehadiran kita yang sibuk bolak balik ke kamar mandi membuang muntah atau membawa kantong plastik untuk membuang muntah. Oleh sebab itu usahakan agar mual dan muntah ini dapat berkurang.
Di internet terdapat beberapa informasi dan tips mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil yaitu:
Untuk mengatasi mual dan muntah usaha lahiriah yang dapat dilakukan antara lain:
  • Menghindari benda benda yang berbau tajam yang dapat menimbulkan rasa mual
  • Jaga adab makan antara lain: makan secukupnya, kunyah pelan pelan, duduk, dll
  • Kurangi rasa mual dengan beberapa alternative makanan atau minuman seperti air jahe, air jeruk nipis, rujak, balado, atau apa saja sesuai denagn selera anda.
  • Beberapa mungkin lebih memilih buah buahan dan sayur saja, sedangkan beberapa orang lebih menyukai makanan denagn cabai.
  • Atur menu agar pola makan seimbang.
  • Jangan terlalu banyak makan karena itu pun dapat menyebabkan mual.

Ibu Hamil Perlu Menumbuhkan Rasa Berserah Diri dan Bertawakal pada Allah

Rasa berserah diri dan bertawakal sebaiknya selalu dipupuk dalam keadaan apa pun baik pada seorang wanita yang sedang mengandung ataupun tidak. Namun wanita mengandung akan dihadapkan pada kondisi kritis dimana rasa bertawakal dan berserah diri pada Tuhan sangat dibutuhkan. Jika rasa ini tidak disuburkan dikuatirkan timbul rasa yang lain yang menyebabkan kita menjadi jauh kepada Tuhan. Contohnya ketika kita menghadapi masalah dalam kandungan, jangan sampai kita merasa yang dapat menyelesaikan masalah kita adalah dokter ataupun tabib. Dokter dan tabib adalah manusia yang mendapatkan amanah dari Tuhan untuk mengamalkan sebagian ilmunya dalam kesehatan dan membantu ibu ibu hamil yang sedang menghadapi masalah. Sebagai kesungguhan kita menjaga anak dalam kandungan, kita boleh memeriksakan diri kita pada dokter, tapi hanya kepada Tuhanlah kita berserah diri dan bertawakal, karena Tuhan Maha Menentukan dan Maha Berkehendak.

Contoh lain ketika sedang mengalami rasa sakit ketika melahirkan. Kepada siapakah kita minta tolong? Pada saat itu tidak ada sebaik baiknya pertolongan selain kepada Allah. Kita tidak dapat meminta tolong pada suami, ibu bapak ataupun bidan dan dokter. Dekatkanlah diri kita kepada Tuhan semasa hamil agar kita tidak salah mengucap dan meminta tolong ketika akan melahirkan. Orang yang sedang melahirkan berada dalam kondisi antara hidup dan mati, jika kondisi ini berakhir dengan kematian, jangan sampai kita salah ucap dan bertawakal pada selain Tuhan, begitu juga ketika kita masih diberi rezeki untuk hidup dan sehat, jangan sampai titik kritis ini menunjukkan bahwa sebenarnya kita belum bergantung pada Tuhan.

Tanda Kedewasaan Dalam Islam

Pada zaman ini seseorang diidentifikasi menjadi dewasa ketika berumur 17 ataupun 21 tahun. Dalam Islam seseorang disebut dewasa ketika dia telah menyandang gelar akil baligh. Pada usia ini seorang perempuan dianggap telah cukup masa untuk menikah, juga berbakti kepada masyarakat. Anak laki laki pada usia ini telah mampu untuk berdikari, berjuang dan berjihad di jalan Allah. Semua ini dapat terjadi karena pendidikan lahir, batin dan akalnya telah cukup sebagai bekal anak. Jika pendidikan Islam berhasil diterapkan pada anak-anak, anak-anak dapat menjadi dewasa dalam waktu relatif muda sehingga potensi anak anak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ummat dalam waktu yang singkat, tidak ada pemubaziran dari segi waktu dan materi.

Pendidikan anak laki-laki dan anak perempuan

Anak laki laki perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin. Seorang laki-laki adalah pemimpin, sekecil-kecilnya rakyat yang akan dipimpinnya nanti adalah keluarganya. Walaupun dalam masyarakat ia mendapatkan posisi menjadi rakyat yang perlu untuk patuh pada pemimpinnya, tapi dalam keluarganya ia akan menjadi pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.Seorang laki-laki harus memastikan dalam keluarganya Islam sudah ditegakkan dalam kehidupan sehari ha-i, Tuhan selalu diingat, dicintai dan ditakuti, Nabi dan Rasul menjadi suri tauladan sehari hari. Godaan dan tantangan yang dihadapi seorang laki-laki cukup banyak dan ia harus mampu mengatasinya. Godaan seperti harta, jabatan dan wanita akan mampu diatasi jika ia memiliki bekal iman dan taqwa yang cukup.
Anak perempuan dipersiapkan untuk menjadi pendukung. Potensi-potensi yang dimiliki oleh anak perempuan perlu dikembangkan semaksimal mungkin agar ia dapat menjadi pendukung dalam perjuangan masyarakat dan keluarganya. Ia juga perlu belajar menjadi pengikut yang taat sehingga mudah untuk taat kepada Allah Rasul dan suaminya.
Beberapa perbedaan dalam pendidikan anak laki laki dan perempuan dalam Islam antara lain:
  • menjelang usia akil baligh seorang anak laki-laki perlu mulai dipersiapkan untuk belajar mandiri.
  • Anak laki-laki tidak boleh memakai baju berwarna warni dan yang terbuat dari sutra.
  • Anak laki-laki sekali-kali perlu dilatih untuk tidur di tempat tidur yang keras dan kasar supaya semua anggota tubuhnya menjadi keras dan kuat serta tubuhnya tidak gemuk.

Perasaan Sabar pada Ibu Mendidik Bayi Dalam Kandungan

Ada banyak cara yang dapat menyebabkan pertumbuhan batin pada bayi dalam kandungan berkembang semaksimal mungkin. Islam telah menunjukkan bahwa seorang ibu dapat mendidik mental anaknya menjadi kuat sejak dalam kandungan. Ibu yang sabar dengan segala keuzuran yang dialaminya ketika mengandung secara tidak langsung mendidik anak di dalam kandungan untuk ikut bersabar, besar hati menghadapi berbagai ujian dan mudah untuk berserah diri kepada Tuhan.

Pendidikan Anak Soleh dan Solehah Jelas Berbeda


Siapa yang tidak ingin mendapatkan anak soleh solehah yang menjadi sebaik baik perhiasan di dunia, penghibur hati, serta menjadi penolong kita di akhirat kelak. Anak soleh solehah selain menghibur juga menjadi salah satu amalan yang tidak putus walaupun orangtuanya telah menemui ajalnya.
Terdapat beberapa hal yang membedakan pendidikan anak soleh dan solehah dengan pendidikan anak anak biasa antara lain:
  1. Mendidik untuk cinta Allah dan Rasul serta selalu merasakan kehadiran Allah dan Rasul di mana saja kapan saja
  2. Memiliki semangat untuk memperjuangkan Islam
  3. Mencintai akhirat sebagai tujuan akhir setiap manusia 
  4. Tidak takut dengan kematian dan kesusahan
Tujuan tersebut seolah olah memang mustahil untuk dilaksanakan, karena cara mendapatkannya sangat sulit, cara memeriksa keberhasilannya juga sangat sulit karena hampir seluruh tiap parameternya bersifat abstrak dan tidak terukur secara kasat mata.

Hati Hati Membacakan Dongeng untuk Anak

Buat pencinta dongeng HC Andersen dan Grimms, coba tolong fikirlah sekali lagi sebelum memberi dongeng seperti itu pada anak anak terlebih lagi jika ingin mendidik anak soleh dan solehah.

Dari isi ceritanya sudah meragukan (silahkan dilihat: http://penyejukmata.wordpress.com/2010/11/01/princess-atau-srikandi/ ) , dari asal usul dongeng dan pendongengnya pun lebih meragukan lagi. Konon dongeng tersebut sudah tidak original dan banyak diubah dan sesuaikan lagi ceritanya, entah kenapa. Tapi dongeng aslinya memang penuh dengan hal hal yang tidak patut untuk diceritakan pada anak anak.

Untuk yang ingin mengetahui versi original dari dongeng klasik seperti Cinderella, Snow White, Goldilocks, Si Tudung Merah dan Serigala, dll, dapat klik di sini: Versi Asli Dan Kontroversial dari 5 Dongeng Klasik Dunia.

Ironis sekali kalau dongeng untuk anak ternyata memiliki konten berbau kekerasan dan perilaku seksual yang tidak wajar.

Referensi:

Mencuci Telur Sebelum Dimasak


Pada waktu kita memasak telur, perlu dicuci dulu sebelumnya supaya tidak ada sisa najis di kulit telur.

Dalam mendidik anak, kita musti pastikan bahwa semua makanan yang dimakan oleh anak bebas dari benda-benda haram. Salah satu benda haram yang sering dilupakan orang adalah najis pada kulit telur ayam. Telur ayam yang baru keluar dari ayam selalu ada najisnya walaupun sedikit. Telur yang masih 'segar' ini jika terpegang pada waktu memasak, maka najisnya dapat menempel di tangan kita, dan kemudian dapat berpindah ke bahan makanan lainnya yang akhirnya termakan. Dapat juga sewaktu telur tersebut dipecahkan, ada najis yang jatuh ke bahan makanan kita. Jika najis ini ada yang termakan, maka artinya ada barang haram yang masuk ke badan. Jika demikian halnya, akan dapat mempengaruhi perkembangan batin anak-anak dan orang dewasa yang memakannya. Oleh sebab itu, sebelum memasak telur, cucilah dulu dengan air mengalir untuk menghilangkan najisnya.

Beberapa blog yang juga membahas perkara ini:
Buku yang membahas perkara ini:

Pendidikan Anak Bayi Sampai 2 Tahun

Setiap bayi yang dilahirkan ibarat kain putih, suci bersih. Mereka belum terkena pengaruh apa pun.
Sabda Nabi SAW:
"Setiap bayi dilahirkan di atas fitrah maka kedua ibu bapa merekalah yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani atau Majusi."

Pendidikan Rohani pada Bayi

Pendidikan pertama terbaik yang dikenalkan pada anak adalah mengenalkan Allah dan Rasul, agar terwarnai hati mereka dengan perasaan yang benar , yaitu perasaan cinta dan takut kepada Tuhan. Pada usia ini bayi belum dapat berfikir ataupun bertindak dengan akal mereka karena otak bayi masih dalam pertumbuhan. Namun bayi sudah dapat merasa dengan hati. Apa yang mereka rasakan dapat memberikan pengaruh yang besar pada pertumbuhan mereka baik secara jasmani dan rohani.
Setiap orang yang berada di dekat bayi dapat membawa didikan dan pengaruh kepada sang bayi. Lingkungan tempat mereka berada juga sangat berpengaruh pada bayi. Usahakan bayi diasuh oleh orang-orang yang mengusahakan taqwa dalam lingkungan Islam.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan untuk bayi adalah sebagai berikut:

1. Perkenalkan anak dengan doa

Mereka sejak kecil telah diperkenalkan dengan Allah dan Rasul-Nya melalui azan dan iqamat. Doa yang dibacakan itu juga adalah sebagai pendidikan secara tidak langsung. Doa adalah pengharapan ibu bapak kepada Allah agar Dia mendidik dan memelihara anaknya itu menjadi anak yang soleh. Doa juga sebagai latihan awal menjadi hamba yang tawadhuk (merendah).
Seorang hamba yang baik senantiasa merendah diri dan merasa hina di hadapan Allah. Mereka merasa lemah dan berdosa terhadap Allah, dengan itu doa selalu dipanjatkan. Perasaan begini akan berpengaruh kepada jiwa anak itu, semoga mereka menjadi baik akhlaknya.

2. Perkenalkan anak dengan cara hidup Islam

Islam memiliki cara hidup yang tidak sama dengan cara hidup bukan Islam. Disiplin yang dibangun dalam Islam tidak dibuat-buat, tapi terbangun dengan sendirinya secara serentak jika kita mengamalkan syariat Islam. Contohnya ibadah wajib shalat, puasa, serta amalan sunnat seperti membaca Alquran, tahlil dan salawat.
Bahkan ketika kita mengadakan pesta/kenduri, Islam telah memiliki panduan yang lengkap. Anak yang dibiasakan untuk menyaksikan shalat berjamaah, tahlil dan salawat, mengaji Al Quran, serta kenduri dengan cara Islam tentu akan berbeda denagn anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak Islami.

Perhatikan juga dengan cermat apapun yang akan kita berikan kepada bayi seperti mainan, musik yang didengar juga makanan. Jaga penglihatan dan pendengaran bayi sebaik baiknya. Jangan sampai bayi ini melihat ataupun mendengarkan hal-hal yang tidak baik. Berikan sepenuh kasih sayang kepadanya dan wujudkan kasih sayang itu dengan cara memeluk, mencium, membelai dan sebagainya.
Jaga pendengarannya daripada musik-musik yang membuat terlena atau lagu-lagu yang sia-sia, sebaliknya alunkan nasyid, tahlil, selawat dan zikir ketika menimang-nimangnya.

Pendidikan Akal Dan Fisik pada Bayi

Menyusui

Bagi ibu yang menyusukan anak hendaklah menjaga makanannya karena air susu itu bersumber dari makanan yang ibu makan setiap hari.Seandainya susu ibu terbentuk dari bahan yang haram, hal akan berpengaruh negatif kepada anak.
Batas waktu untuk menyusukan bayi adalah usia dua tahun. Artinya, setelah dua tahun ibu boleh berhenti menyusuinya.
Ketika menyusu, anak paling dekat dengan ibunya; bayi itu dididik secara tidak langsung di 'sekolah ibu' dan sudah pasti banyak ilmu yang didapat oleh bayi seperti ilmu kasih sayang, latihan bercakap dan sebagainya.

Kewajiban memberi makanan yang bersih

Makanan yang dimakan akan mempengaruhi hati. Makanan yang halal akan menjadikan seseorang itu baik. dan sebaliknya makanan yang haram akan menggelapkan hati dan membentuk seseorang menjadi jahat.
Oleh karena itu cara makan anak-anak hendaklah diawasi sejak kecil agar mereka tidak makan makanan yang haram atau syubahat. Makanan haram yang dimaksudkan di sini meliputi segala makanan yang diharamkan oleh Allah dari segi pengadaan dan penyajiannya atau makanan yang dibeli dengan uang yang haram.

Pendidikan Anak Dalam Kandungan

Pendidikan seorang anak telah dapat dilakukan ketika sang bayi masih di dalam kandungan.
Seorang ibu yang sedang mengandung mempunyai banyak pahala kebaikan seperti dikabarkan dalam sebuah hadis berikut ini. Nabi SAW bersabda:
"Apakah redha, hai golongan wanita, bahwasanya seorang wanita yang sedang hamil dari suaminya, yang telah dinikahi dengan halal (menurut syariat Islam), Allah membenkan pahala kepadanya sebagaimana pahala orang berjihad fisabilillah. Apabila ia merasa sakit untuk melahirkan anaknya maka ia mendapat pahala yang banyak sekali sehingga manusia tidak mengerti seberapa banyaknya pahala itu. Apabila telah lahir lalu disusui, bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya Allah memberi dia pahala satu kebaikan. Apabila si ibu semalaman tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberi pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah."
(Riwayat Al Hassan bin Safwan, Thabrani Jan Ibnu As Sahir dan Salamah yang menyusukan Sayidina Ibrahim putera daripada Rasulullah).
Namun demikian sebagian besar ibu yang mengandung mudah hilang kesabaran karena merasa tidak nyaman. Jauhilah sifat pemarah, merajuk dan sebagainya agar anak yang dilahirkan jiwanya kuat dengan kebaikan.
  1. Jaga adab-adab, contohnya jangan makan sambil berjalan, durhaka kepada suami dan lain-lain, karena akhlak ibu yang mengandung akan mempengaruhi watak dan akhlak anak dalam kandungannya.
  2. Dilarang menyakiti atau menyiksa binatang, dikuatirkan balasan Allah ditimpakan kepada anak yang dikandung.
  3. Pergaulan suami isteri hendaklah beradab
  4. Pendidikan anak-anak berawal sebelum ayah dan ibu menikah. Sebab itulah sangat penting pemilihan jodoh dan juga majlis akad nikah harus dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.
Janin yang sedang tumbuh besar lebih-lebih setelah kandungan berusia enam bulan adalah makhluk yang pandai dan memiliki berbagai kemampuan diantaranya:
  1. Janin dapat melihat, mendengar dan belajar di dalam kandungan.
  2. Perasaan gelisah, resah, yang sukar diatasi sudah memberi pengaruh buruk kepada pribadi bayi sebelum lahir. Sebaliknya perasaan seperti riang gembira dan pengharapan memberi satu masukan positif dalam perkembangan emosi bagi bayi.
  3. Perasaan bapak (suami) kepada ibu (isteri) dan anak yang dikandungnya juga adalah faktor terpenting yang menjamin keberhasilan dan kesempurnaan pertumbuhan bayi dalam rahim.
Berdasarkan sensitifnya perasaan janin itu, para ibu bapak perlulah:
  1. Mementingkan soal-soal kebaikan dan dalam waktu yang sama menjauhi keburukan.
  2. Yang paling utama, si ibu hendaklah selalu bersangka baik dengan Allah. Untuk itu berdoalah kepada Allah agar anak yang sedang dikandung itu menjadi anak soleh, berilmu, beriman dan bertaqwa
  3. Perbanyak membaca Al Quran dan menghayati isinya terutama Surah At Taubah, Surah Maryam, Surah Yusuf dan Surah Luqman
  4. Surah-surah itu sebaik-baiknya dibaca di waktu setelah shalat Subuh dan sebelum tidur
  5. Bacalah di samping mengharapkan anak yang dikandung itu selamat dan mudah dilahirkan.
  6. Membaca dan menghayati kisah-kisah orang soleh zaman dahulu.
Secara ringkas, seorang ibu yang sedang mengandung itu hendaklah menjaga:
  1. Penglihatan
  2. Pendengaran
  3. Percakapan
  4. Makan minum
  5. Sikap

Tahap-Tahap Pendidikan Anak

Dalam mendidik seorang anak soleh/solehah, terdapat beberapa tahap yang ditempuh. Tahap-tahap itu adalah sebagai berikut:
Tahap-tahap pendidikan sebelum anak lahir
  1. Sebelum orangtua menikah
  2. Ketika orangtua melangsungkan pernikahan
  3. Kehidupan keluarga orang tua
  4. Ibu mengandung
  5. Ibu melahirkan
Tahap-tahap pendidikan setelah anak lahir
  1. Bayi : 0 sampai dengan 2 tahun
  2. Anak-anak : 2 sampai 6 tahun
  3. Anak mumayiz : 7 sampai 9 tahun
  4. Persiapan akil baligh : 10 sampai 12 tahun
  5. Remaja akil baligh: 13 sampai 18 tahun
Tahap yang paling penting ialah di tahapan 0-2 tahun dan tahapan 3-6 tahun. Pada usia ini anak sangat mudah terbentuk oleh lingkungannya, dan hal-hal yang sudah terbentuk pada usia ini akan sangat sulit diubah setelah si anak besar (usia 7 tahun ke atas).
Pada tulisan-tulisan selanjutnya akan diuraikan detail dari masing-masing tahap tersebut.

Tujuan Pendidikan Dalam Islam

Tujuan utama pendidikan dalam Islam ada 2 buah yaitu
  • Melahirkan manusia yang hidupnya selalu beribadah kepada Allah
  • Melahirkan manusia yang sanggup menjadi khalifah (wakil/duta) Allah di muka bumi
Pendidikan dalam Islam bukan sekadar melatih seorang anak agar sewaktu besar mendapatkan harta, kekayaan dan kedudukan, namun lebih daripada itu adalah bagaimana supaya si anak tersebut setelah dewasa dapat menjadi hamba yang baik dan dapat juga bermanfaat bagi seisi dunia. Dengan demikain pada akhirnya anak tersebut akan selamat di dunia dan di akhirat.
Peranan manusia untuk menyembah Allah telah disebutkan dalam firman-Nya:
Terjemahan: "Tidak aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah Aku" (Adz Dzariat : 56)
Peranan manusia sebagai khalifah / wakil / duta di muka bumi disebutkan dalam firman-Nya:
Terjemahan: "Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi seorang khalifah" (Al Baqarah 30)

Para Pelaku Dalam Pendidikan Anak

Dalam pendidikan seorang anak terdapat beberapa pelaku yang yang terlibat sebagai berikut
  1. Anak
  2. Orang tua
  3. Guru

Anak

Seperti apa anak yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh didikan yang diperolehnya ketika masih kecil. Sebagai umat Islam kita perlu memberikan didikan yang baik dan tepat agar anak anak mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Firman Allah:
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan ahli keluarga kamu dari azab api Neraka."
Sabda Nabi SAW:
"Setiap bayi dilahirkan di atas fitrah maka kedua ibu bapa merekalah yang menjadikan mereka Yahudi atau Nasrani atau Majusi."

Orang tua

Sejarah menunjukan hampir semua anak-anak yang soleh solehah dilahirkan dari keluarga yang baik juga agamanya. Contohnya adalah sebagai berikut:
  • Siti Maryam dari keluarga Imran,
  • Siti Fatimah binti Muhammad Rasulullah,
  • Siti Aisyah,
  • Nabi Isa a.s
  • Nabi Yahya
  • Rasulullah SAW
  • Imam Syafiie
  • Umar bin Abdul Aziz
  • Sultan Al Fateh (Mehmed II)
  • Syaikh Abdul Qadir Djaelani
  • dan sebagainya
Itu sebabnya jika kita ingin mendapatkan rezeki anak yang soleh dan solehah, kita perlu sungguh-sungguh memperbaiki diri kita sebagai orang tua terlebih dahulu. Proses memperbaiki diri ini dimulai sejak sebelum menikah, ketika memilih pasangan hidup, dan terus berlangsung sampai akhir hidup kita.

Guru

Guru adalah orang yang memegang peranan penting dalam proses pendidikan anak. Pilihlah guru yang baik agamanya, dan bersungguh sungguh mengusahakan taqwa baik bagi dirinya sendiri juga pada anak didiknya.