Sabtu, 27 Maret 2021

Konflik Sekutu, Belanda dan Jepang Pasca Kemerdekaan di Indonesia(Ringkasan Pelajaran PKN dan IPS SMP)

Ini adalah salah satu ringkasan pelajaran PKN dan IPS SMP yang dibuat sebagai bekal ujian Kesetaraan Paket B.  

Setelah Jepang kalah dalam PD2, Sekutu mengambil alih daerah jajahan Jepang termasuk Indonesia. Sekutu yang didalamnya termasuk Belanda, menganggap Indonesia sedang mengalami kekosongan kekuasaan. Setelah perundingan (Civil Affairs Agreement) dipuotuskan Indonesia diserahkan pada Belanda (https://wwwrs, .kompas.com/skola/read/2020/03/20/130000169/kedatangan-sekutu-dan-belanda-pada-awal-kemerdekaan?page=all. )

Sekutu meminta Jepang membuat kondisi Indonesia stabil dan siap diserahkan. Sementara Indonesia sudah merdeka dan harus siap menghadapi Inggris (sekutu) Belanda (NICA yang bonceng sekutu) dan Jepang. Ada Sekutu yang mencoba membantu mengurus tawanan Jepang di Indonesia, NICA yang ingin mengambil kekuasaan dan Jepang, yang juga tidak mau melepaskan kekuasaan ke Indonesia. 

8 September 1945
Tentara sekutu dan tentara Nederlands Indie Civil Administration (NICA) mendarat di Indonesia.

10 September 1945
Jepang menyatakan akan menyerahkan pemerintahan kepada sekutu, tidak kepada Indonesia.

13 Oktober 1945
Pecah pertempuran di Medan Area antara pemuda TKR dengan Tentara Sekutu. Tentara Sekutu datang bertujuan mengambil alih kekuasaan dan meminta seluruh senjata diserahkan. Hal ini ditolak mentah mentah oleh rakyat. Terjadilah peperangan

Dari Wikipedia

15 Oktober 1945
 

Pertempuran 5 hari. Tepat dini hari di Semarang terjadi pertempuran sengit antara TKR melawan tentara Jepang. Tentara jepang yang menjadi tawanan banyak yang melarikan diri dan bergabung dengan tentara jepang lainnya. Setelah itu tentara Jepang menyerang secara mendadak reservoir air di Semarang,  menculik dan menyiksa 8 tentara penjaganya. Lebih dari 2.000 rakyat dan 100 pasukan Jepang tewas dalam pertempuran yang berlangsung lima hari itu. Kerusuhan berkurang setelah terjadi perundingan antara Gubernur Jateng, TKR dan Komandan Jepang. Setelah Sekutu datang, tentara Jepang ditawan dan dilucuti senjatanya. 

 

20 Oktober 1945

Pasukan sekutu mendarat di Semarang untuk menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, namun justru memicu pertempuran di Ambarawa yang dikenal sebagai Palagan Ambarawa.

Awalnya Sekutu disambut baik oleh Gubernur Jawa Tengah yang akan mengurus tawanan perang dan tentara Jepang. Sekutu berjanji tidak akan mengganggu RI.   Namun tawanan tentara belanda di Ambarawa dan Mgelang malah diberikan senjata. Di Magelang Sekutu malah mencoba melucuti senjara TKR dan membuat kekacauan. Diam diam sekutu pergi dari Magelang ke benteng Ambarawa.  Selama pengunduran Sekutu banyak dikepung  oleh TKR yang dipimpin langsung oleh Jendral Sudirman. 

 

Jendral Sudirman di pertempuran Ambarawa

10 November 1945
Di Surabaya, Inggris mengultimatum pejuang Indonesia menyerahkan senjata pukul 06.00 pagi. Namun, hal tersebut tak dihiraukan. Pertempuran sengit pun pecah hingga awal Desember 1945. Sekutu menggunakan senjata perang yang modern sementara Indonesai memanfaatkan alat seadanya. Korban di Indonesia sangat besar jumlahnya jika dibandingkan lawan. Namun peristiwa ini cukup menakut nakuti lawan. 

20 November 1945

2000 tentara Belanda datang ke Bali untuk membangun negara boneka yang diberi nama Negara Indonesia Timur. Belanda membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai untuk bergabung dan ditolak.

Pada 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai menyerang Belanda di daerah Tabanan dengan strategi perang Puputan atau perang habis habisan. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Letkol I Gusti
Ngurah Rai bersama 96 orang anggota pasukannya. Adapun di pihak Belanda,diperkirakan sebanyak 400 tentara Belanda tewas dalam pertempuran. 

23 Maret 1946

Sekutu datang ke Bandung tanggal 12 Oktober 1945 untuk membebaskan tawanan perang dan mengambil senjata jepang. Namun hubungan Sekutu dan Indonesia tidak baik sejak awal. Mereka menuntuk rakyat untuk menyerahkan senjata. Karena tidak didengarkan, terjadilah bentrokan. 

Di Dayeuh Kolot, M Toha dan Ramdan berhasil meledakkan gudang senjata sekutu dan gugur setelahnya. Hubungan menjadi semakin sengit. Akhirnya Pemerintah RI memerintahkan untuk mengosongkan kota Bandung dan penduduk mengungsi ke dareag pegunungan. Sebelum pergi rakyat dan TRI membakar kota. Peristiwa ini dikenal sebagai Bandung Lautan Api. 

1 Maret 1949

Serangan 1 Maret bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia cukup kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun ibu kotanya telah diduduki oleh Belanda.

Pada malam hari menjelang serangan, pasukan-pasukan TNI dalam jumlah kecil mulai menyusup. Pagi hari pada tanggal 1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00 WIB serangan umum dilancarkan dari segala penjuru kota. Pasukan Belanda tidak menduga akan ada serangan mendadak seperti itu, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pasukan TNI berhasil memukul mundur pasukan Belanda keluar
Yogyakarta.TNI akhirnya berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam. Peristiwa ini berhasil mematahkan propaganda Belanda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi. 

Keberhasilan Serangan Umum1Maret 1949 mendatangkan dukungan internasional terhadap
bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi pendorong berubahnya sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap Belanda. Pemerintah Amerika Serikat yang semula mendukung Belanda, berbalik menekan Belanda agar melakukan perundingan dengan pihak RI. Oleh karena desakan itu, serta kedudukannya
yang makin terdesak oleh gerilyawan Indonesia, Belanda akhirnya bersedia berunding dengan RI.

Sumber:

 Buku IPS Kelas IX 2018

https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/upaya-mempertahankan-kemerdekaan-pasca-proklamasi

https://tirto.id/hari-pahlawan-10-november-2020-sejarah-pertempuran-surabaya-1945-f6QT 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar