Selasa, 25 Agustus 2015

Perayaan 17 Agustus, Yang Tersirat dan Tersurat

Setiap tahun kita selalu merayakan 17 Agustus di Indonesia sebagai hari kemerdekaan. Dari tahun 1945 sampai sekarang, sudah 70 tahun waktu yang dilalui oleh bangsa Indonesia dalam merayakan kemerdekaannya. Tentunya ada yang berubah dan ada yang tidak. Mencari dokumentasi pada waktu itu agak sukar karena tidak banyak yang dapat mendokumentasikan peristiwa tersebut karena pada saat itu kamera masih menjadi barang yang cukup langka. Salah satu perayaan 17 agustus di tahun 50-an:

Perayaan Tujuh belasan Agustus 1951 di Tasikmalaya. Gambar dari: https://gandsakri.wordpress.com/2011/08/20/17-agustus-jaman-dulu-di-tasikmalaya/

Perayaan 17 agustus pada tahun 60-an di Timor Tengah Selatan:
Gambar dari: http://daonlontar.blogspot.com/2014/08/upacara-perayaan-kemerdekaan-republik.html


Dari tahun ke tahun, perayaan 17-an bertambah semarak dan dirayakan tidak terpusat pada satu kota saja tapi juga pada berbagai pelosok kampung-kampung. Ada banyak lomba yang ikut memeriahkan perayaan ini diantaranya lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba tarik tambang, lomba panjat pinang beserta pawai dan arak-arakan. Beberapa lomba lomba ini masih terus diadakan sampai sekarang.

Setelah bertambah banyaknya media komunikasi dan informasi pada tahun 2000an, lomba 17-an mulai dapat diselenggarakan di dunia maya, seperti lomba foto, lomba menulis, lomba selfie dengan bendera, dan lain lain. Informasi dan komunikasi pada era ini juga berlangsung lebih cepat dan mudah. Beberapa masalah seharusnya bisa lebih cepat diselesaikan karena kemudahan informasi dan komunikasi ini. Demikian juga berita yang terjadi di seluruh tempat pada saat perayaan HUT RI, bisa dengan cepat dipublikasikan lewat media sosial yang beragam. Tapi betulkan demikian?


Di bawah ini adalah foto acara arak-arakan17 agustus-an yang berlangsung di desa dekat rumah pada tahun ini. Arak arakan baru saja akan dimulai. Tampak pada foto beberapa calon peserta arak-arakan dengan kostum mereka yang berasal dari berbagai usia.


Suasana sebelum arak-arakan dimulai

Kita bisa melihat beberapa ragam kostum peserta arak-arakan seperti: kostum pelawak, kostum wanita bergaya anime yang terbuat dari koran bekas, dll. Beberapa peserta arak-arakan masih menggunakan blangkon daerah sebagai identitas nasional tapi pada arak-arakan kali ini jumlah peserta yang menggunakan pakaian daerah hanya sedikit.

Baju anime dari koran bekas
Beginilah suasana saat arak-arakan mulai bergerak. Anak-anak berada di depan, dikawal oleh orang yang lebih besar di belakangnya. Ada iringan musik dan pengendara bermotor yang ikut meramaikan. Tampak pada bagian belakang beberapa remaja menggunakan pakaian pelajar sekolah dengan kaca mata dari kertas dan rokok yang diletakkan di kuping bagian kiri.

Arak-arakan dimulai

Sejenak arak-arakan berhenti karena ada kendaraan istimewa yang ingin lewat. 

Kendaraan jenazah menghentikan acara arak-arakan sejenak

Setelah itu arak-arakan dilanjutkan dengan cukup meriah. Sangat meriah sampai menutupi jalan tempat arak-arakan bergerak.

Suasana di jalan tempat arak-arakan berlangsung

Beginilah sekilas suasana arak-arakan yang sempat direkam dalam video:



Dalam rentang 70 tahun perayaan HUT RI, ada banyak sekali peristiwa yang telah kita lewati. Beberapa ada yang sudah berubah, ada juga yang belum berubah. Perubahan yang tersirat antara lain adalah pemilihan kostum yang semakin beragam, serta penggunaan  alat dokumentasi dan  komunikasi yang dapat membantu proses perayaan acara HUT RI. Sayangnya, dari beberapa tahun sebelum ini masalah arak-arakan 17-an masih sama, yaitu beresiko menimbulkan kemacetan lalulintas. Pada kampung-kampung kecil yang tidak terlalu padat lalulintas, hal ini mungkin tidak terlalu bermasalah, berbeda dengan acara arak-arakan yang dilakukan di jalan perkotaan.

Sebagai penutup, silahkan menikmati foto yang tidak mungkin dibuat pada era 50an karena pada waktu itu belum ada teknologi pendukungnya.
Bergembira membuat dokumentasi dengan berbagai macam telepon seluler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar