Sabtu, 07 November 2020

Tips Belajar Naik Sepeda

Tulisan ini adalah tips tentang mendampingi anak belajar sepeda berdasarkan pengalaman pribadi mendampingi anak anak belajar naik sepeda.   

Kemampuan Anak Tidak Sama

Kemampuan anak anak untuk belajar naik sepeda berbeda beda. Ada yang sangat bersemangat sehingga ia rajin berlatih dan tidak jera walaupun telah jatuh dan mendapat luka luka. Ada juga yang cenderung takut dan berhenti sejenak ketika jatuh walaupun tidak sampai luka. Kita tidak tahu sejauh apa kemampuan anak anak, tapi kita dapat mendampingi dan memberinya semangat agar terus berlatih. Ingat, ada beberapa pelajaran penting dari belajar bersepeda selain dari kemahiran bersepeda seperti: melatih anak untuk tidak mudah menyerah, melatih anak agar tetap istiqomah, melatih anak mengalahkan rasa takut, dan lain lain. 

Selain keberanian, ada faktor lain yang juga cukup berpengaruh ketika belajar bersepeda seperti usia dan kemampuan motorik sebelumnya. 

Kemampuan Motorik ini salah satu bekal yang cukup penting bagi anak. Anak yang suka memanjat, meniti di jalan setapak, naik dan turun tangga, bergelayutan, naik ayunan, dan lain lain akan lebih terlatih menggerakkan badannya dibanding anak yang tidak suka bergerak. Anak akan lebih tahu bagaimana mengatur posisi tubuhnya agar seimbang ketika sedang bergelayutan, memanjat atau naik turun tangga. Anak juga perlu tahu bagaimana jatuh dengan baik agar tidak terlalu takut dan tahu caranya jatuh dengan baik. Sejak mulai belajar jalan, kita perlu sedikit demi sedikit mengajari anak agar dapat jatuh denagn posisi yang baik. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan anak jatuh di tempat yang aman dan melihat bagaimana cara jatuhnya. Jika posisinya kurang tepat, atau berbahaya, kita harus cepat cepat menangkapnya tanpa harus menegurnya agar tidak jera atau tertekan. Secara alami sebetulnya setiap anak sudah mempunyai 'perasaan' bagaimana dapat berdiri, jatuh dan bangun dengan baik, namun ada kalanya 'rasa' ini berubah oleh banyak hal seperti psikologis, tuntutan , dan lain lain. 

Lingkungan dan kawan juga dapat memberi motivasi pada anak untuk terus belajar naik sepeda. Biasanya anak menjadi lebih bersemangat ketika kawannya juga sedang belajar bersepeda. kadang ia  menjadi terpacu untuk menjadi yang pertama mahir bersepeda roda dua. 

Usia juga berpengaruh untuk belajar naik sepeda. Anak yang lebih besar dan terlatih motoriknya, tidak akan mengalami kesulitan untuk belajar naik sepeda, lebih-lebih emosi anak yang lebih besar sudah stabil dan tidak mengalami tantrum seperti anak  balita. Anak usia 9 tahun ke atas sudah mampu untuk belajar sendiri tanpa didampingi, namun anak balita sebaiknya didampingi. 

Belajar Sepeda Dengan Cara Yang Mudah Tapi Agak Lama

Anak usia balita sebaiknya mulai dengan sepeda roda 4, dan mereka diajak untuk belajar mengayuh sendiri. Hal ini dapat dilakukan di halaman rumah. Pilihlah tempat yang datar dan tidak kasar. Jalan yang tidak rata dan miring dapat menyebabkan sepeda roda empat tidak stabil dan kehilangan keseimbangan. Kalau mau ke jalan raya, pastikan jalanan sedang sepi dan lengkapi anak dengan pengaman seperti helm dan pelindung lutut jika perlu.

Lama kelamaan mereka akan tahu bahwa naik sepeda roda empat terasa lambat dan berat. Jika mereka mulai pandai mengayuh dan sudah bosan dengan roda empat, kita dapat mengajaknya belajar sepeda roda 2.  Pilihlah sepeda yang cocok dengan ukuran tubuhnya. Jika anak duduk di atas sadel, kaki anak sebaiknya masih dapat menyentuh jalan. Dengan posisi ini anak dapat mengerem menggunakan kaki jika merasa akan jatuh. Posisi kaki di tanah juga memberi sedikit rasa aman pada anak. Pilihlah jalan yang lurus datar dan tidak kasar.

Tentu pertama kali naik sepeda roda dua tidak seperti yang mereka harapkan. Mereka akan bingung karena sepeda ini sulit untuk dikayuh dan mudah jatuh. Agar anak tidak takut dan jera, kita dapat memegang bagian setang dan menyeimbangkan sepeda sambil berjalan pelan pelan dan mengajak anak mengayuh sepedanya. 

Jika kita lelah, anak dapat diajak untuk meluncur di jalan dengan sedikit demi sedikit menjejakkan kaki. Periksa juga bagian setang dan biasakan anak dapat mengayuh dan memegang setang dengan lurus. Jika anak sudah terbiasa berlatih, ia akan tahu bahwa mengayuh kuat kuat akan membuat sepeda lebih stabil dibanding mengayuh pelan pelan (namun pendorongnya harus menyiapkan handuk untuk mengelap keringat.. )

Memegangi setang sepeda

Setelah anak berlatih dengan dipegangi di bagian depan, anak juga dapat dilatih dipegang dibagian belakang. Kita mungkin masih perlu mengatur keseimbangannya, namun lama kelamaan kita dapat melepasnya. 

Mendorong dari belakang

Setelah itu ajak anak untuk mengayuh sendiri tanpa dipegangi. Ajak anak ke pinggir trotoar, dengan posisi pedal yang terangkat, siap untuk dikayuh. Anak akan mengatur sendiri keseimbangannya dan mulai mengayuh. 

Sudah mau dilepas dan mengayuh sendiri

Tahap ini tidak akan sepenuhnya berhasil.. ada yang sebentar bentar akan berhenti karena takut nabrak.. ada juga yang sibuk mengayuh tanpa melihat ke depan, ada yang kurang kuat memegang setang sepeda sehingga sepeda tidak stabil dan berbelok belok.. Biarkan anak mengetahui, mengalami dan menikmati sendiri proses belajarnya

Belajar Sepeda Dengan Cara Yang Sulit Tapi Cepat

Anak bisa diajak untuk belajar sepeda di jalan yang menurun. Pilih jalan menurun yang tidak terlalu curam, ajak anak untuk meluncur dan mengarahkan sepedanya. Pastikan jalanan sepi. Periksa juga adakah tempat yang berbahaya seperti  tebing tanpa pagar, atau tempat lain yang rawan jika ditabrak sepeda.Kalau ada, sebaiknya batalkan tempat tersebut. Cara seperti ini membuat anak terpaksa mengayuh dan mengendalikan sepedanya dengan konsentrasi penuh sehingga dia tidak ada kesempatan tengok kanan dan kiri. Siapkan bahan pelindung seperti karet busa atau matras di bagian setang sehingga jika anak jatuh, tidak akan mengalami benturan keras pada bagian depan sepedanya. 

Jalan menurun yang cocok untuk belajar bersepeda

Postingan lain tentang sepeda: 

https://anak-kesayangan.blogspot.com/2020/11/belajar-naik-sepeda.html

https://anak-kesayangan.blogspot.com/2018/09/memperbaiki-rem-sepeda-bagian-depan.html

https://anak-kesayangan.blogspot.com/2015/05/cara-mengganti-ban-belakang-sepeda-mini.html

https://anak-kesayangan.blogspot.com/2020/11/tips-belajar-naik-sepeda.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar