Sabtu, 05 Juli 2014

Jika Anak Berbohong

Berbohong bukan satu mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam raport. Sifat ini juga hampir tidak disebutkan dalam kriteria kelulusan pelajar. Walaupun menyontek dan plagiat adalah satu hal tentang kebohongan yang menjadi masalah dalam dunia pendidikan, namun tidak ada suatu cara atau kegiatan khusus yang dilakukan untuk mencegahnya. dalam dunia yang lebih besar lagi, berbohong jelas akan menimbulkan berbagai masalah baik di dunia kerja, keluarga, dan lain lain. Lalu apa landasan ilmu yang dapat dipakai untuk mendidik anak membuang kebiasaan berbohong?

Bagi saya, salah satu cara yang paling mudah adalah melalui pendidikan Agama. Dalam Islam, kejujuran  termasuk  dalam pendidikan akhlaq. Dan kebohongan adalah akhlaq buruk yang harus dimusnahkan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain di masa sekarang dan masa datang. Akhlak yang baik adalah sebuah sikap yang sangat diperlukan terutama dalam kehidupan anak di masa datang. Akhlak yang baik tidak datang dengan begitu saja mengikuti perkembangan fitrah karena dalam perjalanan hidupnya anak akan bertemu denagn lingkungan dan peristiwa-peristiwa yang secara tidak sadar akan membentuk dirinya menjadi sebuah pribadi tertentu. Pendidikan sifat baik atau akhlak atau dapat juga disebut pendidikan karakter ini adalah satu hal penting yang harus ditanamkan pada anak sejak anak siap menerimanya, dalam Islam, pendidikan ini dimulai sejak dalam kandungan.

Kecewa

Mungkin itu perasaan kita ketika mengetahui anak sedang berbohong. Apalagi jika selama ini ia terlihat sebagai anak yang baik dan jujur. Berbohong memang sesuatu yang perlu diluruskan karena akan berpengaruh pada pendidikan dan pengasuhan anak selanjutnya. Jika anak terus berkata tidak benar, kita akan sulit untuk mendidik dan mengasuhnya karena tidak mengetahui keadaannya, perasaannya dan pikirannya. Berbohong juga membuat anak sulit untuk membedakan mana yang benar dan tidak, membuat anak menjadi gugup dan gelisah serta sulit berkonsentrasi. Kesulitan ini akan mempengaruhi perkembangan intelektual dan mental anak. Anak akan berjiwa lemah dan sulit belajar.

Jika kita tarik kembali tentang berbohong dengan Agama, ada beberapa dampak besar lain yang dapat ditimbulkan dari berbohong.Dalam Islam, berbohong adalah suatu yang tidak disukai oleh Tuhan dan memiliki banyak hukuman bahkan di dunia. Orang yang  berbohong tidak akan masuk dalam daftar perawi hadis walaupun ia hanya berbohong kepada hewan, tidak masuk ke dalam kriteria menjadi saksi, bahkan jika berdagang, tidak dapat dipercaya.  Sebaliknya kejujuran adalah harta yang sangat bernilai yang dapat meninggikan derajat seseorang baik di dunia dan di akhirat.

Ternyata banyak sekali keburukan yang dapat ditimbulkan dari kebohongan. Di sini tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mendidik akhlak anak anak sejak kecil. Anak berbohong memiliki banyak sebab yang dapat dihindari, dan diselesaikan masalahnya melalui pendidikan dalam keluarga. Jangan putus asa, ada banyak yang dapat kita lakukan agar anak tidak berbohong.


Betulkah Anak Berbohong?


Pertama periksa dulu, benarkah anak sudah berbohong, berimajinasi atau dia tidak bermaksud untuk berbohong. Ingat, ketika kita salah  membuat tuduhan, anak juga akan kecewa kepada kita. Bagaimana tidak, anak yang sudah berusaha jujur, tiba tiba mendapat tuduhan berbohong dari orang yang  paling dekat dengannya. Ini akan menyebabkan rasa ketidak percayaan akan tumbuh pada anak dan ia cenderung menutup diri. Jadi, walaupun anak sudah pernah berbohong, atau sering berbohong atau belum pernah sama sekali, kita harus melakukan penyelidikan secara seksama sebelum melepas vonis bahwa ia berbohong.



Mengapa Anak Berbohong


Kalau bisa kita juga harus menyelidiki mengapa ia berbohong. Ada beberapa kemungkinan mengapa anak berbohong antara lain :

  • Anak sedang berimajinasi. Untuk usia antara 0 sampai 7 tahun (dalam Islam dikategorikan sebagai belum mumayiz) anak dianggap belum mampu untuk menggunakan logikanya secara konsisten dan belum mampu menerima segala konsekuensi segala perbuatannya dengan baik.

  • Anak butuh perhatian lebih dari kawan dan orang terdekatnya sehingga dia berbuat apa saja termasuk berkata tidak benar.

  •  Jika ketika anak berbohong anak tetap tidak diperhatikan, anak yang kurang perhatian akan merasa  berkata benar ataupun tidak, tidak memberikan pengaruh apapun bagi dirinya dan lingkungannya sehingga dia tidak menganggap berkata tidak benar ini sebagai suatu kesalahan.

  • Anak dididik terlalu keras oleh orang tuanya sehingga tidak berani untuk berkata benar karena takut mendapat hukuman yang berat

  • Anak berbohong karena pengaruh lingkungan. Mungkin dia meniru perilaku kawannya yang mendapatkan manfaat dari berkata tidak benar. Hati hati juga, bisa saja dia meniru dari kita yang tanpa sadar pernah membohonginya.

Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Anak Berbohong


Dari beberapa kemungkinan di atas, kita tidak dapat menyalahkan anak anak. Apalagi jika kita telusuri sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap perilaku tersebut adalah kita sendiri sebagai orangtuanya. Komunikasi yang baik dan kasih sayang adalah salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghentikan perilaku anak tersebut. Jangan terburu emosi dan menyalahkan anak bahkan menghukum anak karena hal tersebut juga dapat menyebabkan anak menjadi tertekan, lari dari permasalahan atau memiliki hubungan yang buruk dengan orang tuanya.

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak berbohong lagi antara lain:

  • Jika anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang berikan secukupnya. Berikan pengertian pada anak bahwa perhatian dan kasih sayang diberikan bukan karena anak sedang  berbohong atau menarik perhatian orang tuda dengan cara negatif seperti yang dilakukannya, tapi perhatian dan kasih sayang akan selalu diberikan sebagai seorang ibu dan bapak kepada anak anaknya.

  • Berikan rasa aman dan tenang pada anak, serta pengertian bahwa ibu dan bapak bisa memahami dan mencoba memberikan solusi masalah jika anak berbuat kesalahan. Raihlah kepercayaan anak agar dia mau berbicara apa saja termasuk kekurangan dan kesalahannya. Bimbinglah anak agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

  • Untuk anak yang sudah Mumaiyiz, diatas 5 tahun, ajak anak untuk berbicara sesuai dengan bahasanya. Berikan pengertian bahwa kita tidak boleh berbohong melalui cerita, suri tauladan, atau obrolan ringan ketika sedang makan bersama.

  • Beri contoh dan tauladan yang baik mulai dari kita sendiri. Jangan sekali kali berbohong baik di depan anak ataupun di belakangnya.

  • Jaga lingkungan dan pergaulan anak agar anak terhindar dari mencontoh perbuatan yang kurang baik dari lingkungannya. Perhatikan kawan kawannya, apa yang ditontonnya dan apa yang dibacanya. Berikan masukan baginya jika menemukan kebohongan. Jika itu adalah kawannya, mungkin ia dapat mengingatkannya, jika itu adalah buku atau film, mungkin kita bisa menganalisa dan membicarakannya bersama.

  • Jangan lupa untuk selalu mengingatkan keberadaan Tuhan kepada anak. Tuhan yang selalu melihat mendengar dan mengetahui isi hati kita. Tuhan yang tidak suka dengan akhlak yang buruk, termasuk berbohong.

  • Jangan lupa untuk terus mendoakan anak setiap waktu agar menjadi anak yang baik, beragama, takut kepada Tuhan yang Maha Esa, sayang kepada manusia, bumi dan seiisinya. 


8 komentar:

  1. Terima kasih sharingnya, Mbak. Memang anak harus dberi pengertian supaya nggak berbohong sejak dini. Karena kalau sudah terlanjur remaja sudah semakin susah mengubahnya.

    BalasHapus
  2. Tips yang harus diperhatikan oleh para orang tua .. memang benar kalau ada perilaku anak yang tidak terduga, seperti berbohong, ada banyak hal yang harus diamati

    BalasHapus
  3. wah baca artikel ini jadi banyak ilmu yang didapat soal berbohohng menurut agama, ilmu yang sangat penting, buat saya simpan kelak kalau saya sudah punya anak bisa menerapkan pemahaman ini ke mereka. terutama tips bagaimana supaya anak tidka berbohong

    BalasHapus
  4. Info yang bermanfaat. Bener banget, harus membiasakan diri untuk belajar jujur.

    BalasHapus
  5. Betul kak sebaiknya anak diajarkan tidak berbohong sejak dini, krna sejali bohong dan berhasil membohongi akan terbiasa ya..jd ga baik jg kedpnnya untuj anak

    BalasHapus
  6. Waktu usia SD, keponakanku ada yang suka berbohong. Bohong kecil sebenarnya. Setelah kuamat-amati (waktu itu mau nasihatin tapi mau liat akar masalahnya apa dulu), ternyata ibunya terlalu galak. Anaknya salah sedikit saja sudah dimarahi dengan keras dan nada tinggi. Dari situ aku jadi bersyukur enggak keburu menasihati keponakanku. Alih-alih memarahi keponakanku, aku belajar bersikap lebih lembut dan menjelaskan berbohong tidak baik. Bahwa melakukan kesalahan itu tidak apa, karena dia sedang proses belajar. Plus ngasih tahu ibunya juga supaya lebih lembut pada anaknya. Baca artikel ini aku jadi related pada pengalaman itu.

    BalasHapus
  7. Seperti melihat cermin. Tulisan Parenting ini mengingatkan saya sebagai orang tua yang masih banyak khilaf ketika mendidik dan mengasuh anak.

    Terima kasih untuk artikel pengingat yang bermanfaat. Saya akan berusaha untuk menerapkannya.
    Yang utama adalah tidak berhenti mendoakan anak.

    BalasHapus
  8. Rasanya nyesek ya bund kalau anak kita berbohong, ya kita sebagai orang tua lah yang seharusnya memberi tauladan yang baik thd anak, termasuk jangan sekali2 bohong pada anak

    BalasHapus