Selasa, 11 Agustus 2015

Anak Balita, Ayo Kita Belajar Menggambar

Manfaat Belajar Menggambar Untuk Anak Anak

Ketika badan sudah lelah, otak sudah buntu, biasanya kegiatan yang saya pilih untuk anak anak yang masih balita adalah menggambar atau membaca buku. Dengan menggambar secara tidak langsung kita akan melatih motorik halus anak anak, melatih konsentrasi, belajar seni dan bentuk, belajar bercerita pertama kali lewat gambar, mengekspresikan sesuatu, dan lain lain. Menggambardapat menjadi salah satu alternatif kegiatan fisik tanpa gawai yang tepat untuk anak.

 Ide Kegiatan Menggambar

Jangan langsung mundur karena merasa tidak bisa menggambar, untuk anak balita, menggambar bentuk bulat atau garis sudah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Lagi pula tujuan kita menggambar bukan untuk melatih anak menjadi seniman atau pelukis. Kita menggambar untuk membuat coretan di atas kertas, membuat ekspresi melalui garis dan bentuk, membuat tekanan keras dan lembut di atas kertas, dan bersenang senang. Anak yang ingin mengeluarkan luapan emosi dapat menggambar dengan tekanan yang cukup keras, putus putus, atau apa saja. Anak yang suka bergerak dapat bereksperimen menggambar dengan tangan kiri, dua tangan, dengan kaki, dengan berdiri, dengan melompat dan lain lain. Anak juga bisa menggunakan alat bantu seperti membuat bandul, robot yang berjalan, wajan yang berputar, dan lain lain untuk menggambar. Yang jelas kegiatan menjadi lebih bervariasi dan menyenangkan.

Walaupun kelak tidak semua anak akan jadi seniman, dan memiliki kepakaran di bidang seni rupa, kemampuan menggambar adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki setiap orang. Salah satunya adalah menggunakan gambar sebagai alat bantu belajar, seperti  membuat model dalam beljaar matematika dan ilmu alam, menyampaikan ide dan gagasan, membuat iklan atau memotivasi orang, dan lain lain. 


Tahap Tahap Belajar Menggambar

Hampir semua anak suka menggambar dan ternyata ada beberapa tahap yang dilewati ketika anak belajar menggambar yaitu: membuat coretan, bentuk dasar dan gambar sederhana.

1. Tahap mencoret

Tahap ini berlangsung pada usia 6 -18 bulan. Anak sudah bisa diajak untuk menggambar ketika dia sudah mampu memegang benda benda. Ada beberapa anak yang lebih suka dengan mainan boneka yang lembut, ada juga yang tertarik denagn crayon atau benda berwarna lainnya. Berikan aktivias sesuai dengan minatnya.

Pada tahap awal ia akan mencoret coret dengan bentuk yang tidak beraturan yang lebih menyerupai benang kusut. Ketika anak membuat coretan, sebetulnya ia sedang melatih motorik tangan pada bagian pergelangan sampai bagian siku. ia juga membuat koordinasi antara gerakan yang dibuatnya, mata serta otak. Semakin sering ia berlatih semakin baik hasilnya. Ada beberapa anak yang mampu memegang crayon dengan tepat, ada juga yang belum. Dengan banyak latihan ia akan menemukan sendiri cara memegang crayon yang tepat untuknya.

Pilihlah alat warna yang mudah dipegang dengan warna yang cerah dan tidak beracun. Selain crayon yang cukup besar, kita bisa mengajak anak untuk membuat finger painting denagn cat warna buatan sendiri. Piilhan lain adalah kuas dengan pegangan yang cukup besar, spons, kapur tulis, spidol yang cukup besar dan tidak beracun. Ajak anak untuk belajar mencampur warna dan bereksperimen dengan berbagai alat mewarnai.

Pilihkan juga kertas yang cukup lebar sehingga ia dapat melakukan gerakan bebas ketika menggambar. Media kertas yang luas memungkinkan anak untuk menggerakkan seluruh bagian tangannya dengan bebas sehingga latihan motorik dapat dilakukan secara maksimal.  Kita dapat juga menggunakan kertas koran bekas jika tidak ada kertas gambar. Jika memungkinkan beikan anak beberapa kertas denag tekstur yang bebeda untuk bereksperimen.

Pada tahap akhir mencoret coret ia akan mampu membuat beberapa garis, bulatan dan spiral sesuai deangn kehendaknya. Ini berarti anak sudah mulai dapat mengendalikan koordinasi antara tangan mata dan otaknya ketika sedang membuat coretan.

Gambar anak usia 2 tahun

2. Tahap bentuk dasar


Pada usia 3-4 tahun anak sudah mulai mampu mengontrol gerakan tangan dan mengkoordinasikan gerakan tangan, mata dan otak. Beberapa anak masih suka membuat coretan yang tidak beraturan digabungkan deagnn bentuk sederhana, ada yang masih berupa coretan saja dan ada yang berusaha membuat bentuk sederhana. Karena ini adalah suatu proses, jangan paksakan kemampuan anak.
Gambar anak usia 3 tahun media pensil

Bentuk lingkaran, oval, segitiga serta garis dengan ukuran panjang yang berbeda beda adalah bentuk yang sering dibuat anak pada tahap ini. Bebrapa sudah munlai mencoba menggabungkan bentuk bentuk tersebut menjadi satu objek sederhana seperti mobil, bunga, orang, dll.

Gambar anak usia 3 tahun media cat air dicampur kanji

Sediakan berbagai media alat warna dan kertas dengan aneka tekstur. Pada usia ini anak tidak membutuhkan kertas deangn ukuran besar lagi karena sudah dapat mengendalikan gerakan motorik halus dan kasar lebih baik dari tahap sebelumnya.

Gambar anak usia 4 tahun dengan pensil hitam dan sablon penggaris bentuk geometris

Beberapa anak sudah mulai menunjukkan minat pada simbol sederhana dan bentuk huruf. Untuk mulai belajar menulis, berikan contoh huruf deangn bentuk sederhana, lebih baik memberikan huruf besar dibandingkan huruf kecil yang lebih kompleks bentuknya. Selain belajar motorik halus kasar dan belajar seni, pada tahap ini anak sudah melewati perkembangan kognitif yang cukup menakjubkan sehingga mulai menunjukkan minat pada huruf dan simbol jika diberikan stimulan yang tepat.

3. Gambar sederhana


Pada usia 5 tahun ke atas, anak mulai mampu menggabungkan beberapa simbol ke dalam gambar yang lebih kompleks. Gambar bukan lagi berupa objek tunggal tapi bisa terdiri dari beberapa objek.
Gambar anak usia 5 tahun. Pada tahap ini anak sudah merasa mobil yang digambarnya tidak sama dengan bentuk sebenarnya.
Anak sudah mulai mengetahui bahwa gambar yang dibuatnya belum sesuai dengan bentuk aslinya. pada tahap ini proses belajar menggambar menjadi lebih kompleks. Teksur, kedalaman, jarak, perspektif dan bentuk bentuk sederhana yang digabungkan menjadi bentuk yang lebih realistis bisa menjadi latihan untuk anak. Jika dibandingkan, pada tahap ini gambar anak menjadi sangat berbeda dengan gambar pada tahap sebelumnya.

7 komentar:

  1. Kalau anak kesayangan baru bisanya corat-coret doang sih hehe nanti juga bisa

    BalasHapus
  2. Proses kreatif menggambar ternyat ada tahapannya. Pelan-pelan sambil melatih ide anak juga.

    BalasHapus
  3. Asyik baca uraiannya. Sungguh saya sangat terlambat mengajarkan Palung menggambar karena saya merasa tidak bisa, sampai sekarang Palung tidak bisa menggambar dengan baik. Harus disemangati agar mulai dari awal dengan contoh seperti di atas.
    Sayang saya telat baca panduan bagus ini. Andai dari dulu saya biarkan Palung bermain dengan kertas dan pensil warna.

    BalasHapus
  4. Dengan mengamati cara anak menggambar kita sudah bisa mengamati tahap perkembangannya juga ya, Mbak.

    BalasHapus
  5. Menggambar bermanfaat banget buat anak anak ya dan aku jadi tahu ada tahapan tahapannya ternyata sesuai usia thanks infonya

    BalasHapus
  6. Anak saya yang pertama itu suka banget menggambar dan saya masih simpan dokumen perkembangan gambarnya dari batita sampai sekarang 13 tahun. Dari yang masih coretan nggak jelas sampai sekarang bisa bikin gambar ala manga hehehe.

    BalasHapus
  7. Setidaknya dengan menggambar atau mencoret-coret, ada kreativitas yang diciptakan. Aq punya keponakan yg sama sekali gak mau gambar dia lebih senang ngeliat punya temannya

    BalasHapus