Senin, 03 November 2014

Belajar Kimia : Mengapa kita tidak boleh membuang Detergen ke dalam Kolam

Ilmu kimia banyak digunakan kehidupan sehari hari ketika kita memasak, membersihkan sesuatu, menyimpan sesuatu. Banyak juga dipakai untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, dll.Agar anak anak termotivasi dalam mempelajari kimia kita dapat menghubungkannya dengan kegiatan sehari hari seperti memasak, mencuci, dll. Dapat juga mempelajari banyak studi kasus yang menunjukkan peranan ilmu kimia di dalam lingkungan dan masyarakat. Studi kasus menarik yang pernah dipelajari di rumah adalah : bagaimana cara mengawetkan buku perpustakaan yang sudah tua dan rusak, juga bagaimana fosfat berpengaruh pada lingkungan.

No 1 di rumah cukup tertarik dengan cerita tentang pengaruh fosfat ini.  Ia merasa prihatin ketika melihat ada orang yang suka membuang sampah dan deterjen bekas mencuci ke dalam kolam. Ia kuatir makhluk hidup yang ada di dalam kolam mati karena pencemaran tersebut, Di bawah ini adalah tulisan no 1 yang bercerita tentang bagaimana fosfat dapat menimbulkan pencemaran pada kolam danau ataupun sungai.

Jika kita memasukkan deterjen kedalam  kolam, akan terjadi proses eurofikasi, yang menyebabkan kadar fosfat menjadi berlebih dan membuat alga tumbuh dengan cepat. Ketika alga itu mulai mati masalah pun bermunculan, bau busuk dan  warna air mulai keruh kehijau hijauan. Alga yang mati dan membusuk itu menghabiskan oksigen untuk proses pembusukannya.  Hal ini membuat ikan ikan dan makhluk air lainnya kehabisan oksigen, kemudian mati. Jika ikan dan makhluk air banyak yang mati, jumlah ikan dan makhluk air lain  yang ada dalam danau berkurang sehingga keseimbangan ekosistem mulai terganggu.

Alga yang bernama Blue Green Algae itu  sangat cepat tumbuh, hanya dengan 1 per miliar fosfat ia sudah bisa tumbuh, dan banyak danau yang sudah tercemar dengan kehadirannya. Dalam 1 hari saja ia sudah bisa tumbuh hingga dua kali lipatnya akibat ada limbah fosfat tadi. Limbah fosfat terbesar dihasilkan oleh limbah peternakan, yaitu 32%, limbah manusia 23%, limbah pupuk pertanian 17%, 11 % dari detergen, 7% dari industri dan 10 persen dari proses alamiah danau itu sendiri.

Kandungan fosfat memang berada di mana mana dan proses pemuraian fosfat mampu dilakukan oleh danau secara alamiah. Namun kadar fosfat yang masuk ke dalam danau cukup rendah sehingga danau memerlukan waktu ribuan tahun untuk masuk ke kondisi eutrofik. Tapi karena kehadiran manusia dengan laju pertumbuhan yang cukup tinggi secara tidak disadari ia terjadi  semakin cepat dalam hitungan beberapa tahun saja. Hal ini ditambah dengan banyaknya limbah yang berasal dari industri, peternakan dan pertanian.

Bahan bacaan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar